Kepolisian Daerah (Polda) Papua Papua tidak terpancing dengan insiden penembakan terhadap kendaraan yang ditumpangi rombongan Kapolres Maybrat.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, di Manokwari, Rabu, mengatakan institusinya tidak terpancing, karena pelaku dalam insiden itu masih dikategorikan sebagai orang tak dikenal (OTK).
Kapolda juga belum memastikan bahwa penembak misterius itu adalah bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Maybrat.
"Proyektil belum ditemukan, sehingga kami masih kategorikan pelakunya sebagai OTK," kata Kapolda pula.
Kapolda juga belum memberikan perintah khusus untuk dilakukannya penyisiran sekitar lokasi penembakan, namun penyelidikan tetap dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku.
"Penyisiran belum kami lakukan, karena di Maybrat sudah kami tempatkan personel Brimob untuk perkuat anggota polres setempat," kata Kapolda.
Meski demikian, Kapolda tak menampik bahwa telah terjadi insiden penembakan terhadap kendaraan rombongan Kapolres Maybrat Kompol Bernadus Okoka sepulang pembagian sembako kepada masyarakat di daerah itu.
Ia menyebut rombongan itu terdiri dari anggota polres persiapan Maybrat dan anggota Brimob yang bertugas di wilayah tersebut.
"Dalam perjalanan kembali, ada terjadi tiga kali tembakan yang mengarah kepada rombongan. Tapi itu bisa diatasi, sehingga tidak ada korban jiwa, semua anggota kami selamat," katanya.
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy meminta Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing dan jajarannya segera melakukan langkah penegakan hukum dalam peristiwa dugaan penembakan itu.
Dia juga menyarankan agar penyelidikan itu melalui olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk menyelidiki bekas tembakan pada kaca spion maupun body mobil tersebut hingga menemukan proyektil peluru yang digunakan.
"Semua ini penting untuk mengungkap lebih jauh motif dan jenis senjata yang digunakan hingga menemukan ciri-ciri pelakunya," kata Warinussy.
Dia mengutarakan, kabar penembakan itu cukup mengherankan, karena selama ini informasi mengenai dugaan penembakan terhadap kendaraan aparat TNI/Polri hanya terjadi di kawasan Pegunungan Tengah, Provinsi Papua saja.
"Kiranya masyarakat sipil (adat) di Distrik Aifat Timur senantiasa diberi perlindungan hukum oleh negara," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, di Manokwari, Rabu, mengatakan institusinya tidak terpancing, karena pelaku dalam insiden itu masih dikategorikan sebagai orang tak dikenal (OTK).
Kapolda juga belum memastikan bahwa penembak misterius itu adalah bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Maybrat.
"Proyektil belum ditemukan, sehingga kami masih kategorikan pelakunya sebagai OTK," kata Kapolda pula.
Kapolda juga belum memberikan perintah khusus untuk dilakukannya penyisiran sekitar lokasi penembakan, namun penyelidikan tetap dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku.
"Penyisiran belum kami lakukan, karena di Maybrat sudah kami tempatkan personel Brimob untuk perkuat anggota polres setempat," kata Kapolda.
Meski demikian, Kapolda tak menampik bahwa telah terjadi insiden penembakan terhadap kendaraan rombongan Kapolres Maybrat Kompol Bernadus Okoka sepulang pembagian sembako kepada masyarakat di daerah itu.
Ia menyebut rombongan itu terdiri dari anggota polres persiapan Maybrat dan anggota Brimob yang bertugas di wilayah tersebut.
"Dalam perjalanan kembali, ada terjadi tiga kali tembakan yang mengarah kepada rombongan. Tapi itu bisa diatasi, sehingga tidak ada korban jiwa, semua anggota kami selamat," katanya.
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy meminta Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing dan jajarannya segera melakukan langkah penegakan hukum dalam peristiwa dugaan penembakan itu.
Dia juga menyarankan agar penyelidikan itu melalui olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk menyelidiki bekas tembakan pada kaca spion maupun body mobil tersebut hingga menemukan proyektil peluru yang digunakan.
"Semua ini penting untuk mengungkap lebih jauh motif dan jenis senjata yang digunakan hingga menemukan ciri-ciri pelakunya," kata Warinussy.
Dia mengutarakan, kabar penembakan itu cukup mengherankan, karena selama ini informasi mengenai dugaan penembakan terhadap kendaraan aparat TNI/Polri hanya terjadi di kawasan Pegunungan Tengah, Provinsi Papua saja.
"Kiranya masyarakat sipil (adat) di Distrik Aifat Timur senantiasa diberi perlindungan hukum oleh negara," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021