Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Roni Imran mengatakan, keberadaan dan pengembangan Pelabuhan Anggrek di Kecamatan Anggrek, sangat tepat dikelola pihak swasta.
Selain itu kata dia, di Gorontalo, Jumat, pihak swasta diyakini mampu melakukan percepatan dalam peningkatan layanan kepelabuhanan di pelabuhan ekspor-impor tersebut.
Juga kata Roni lagi, keberadaan Pelabuhan Anggrek sangat potensial menghadirkan pusat grosir di Provinsi Gorontalo yang ada di Gorontalo Utara.
"Ini salah satu konsep dalam upaya memajukan wilayah ini, melalui konsep Anggrek Kawasan Industri," kata dia lagi.
Mengingat jarak tempuh ke Pelabuhan Anggrek tergolong lebih dekat dari Jakarta dan pelabuhan-pelabuhan besar di Pulau Jawa, sehingga pengusaha grosir dapat menghemat biaya transportasi dibanding masuk melalui Pelabuhan Gorontalo, maupun Bitung-Sulawesi Utara.
Ini dapat mulai dipromosikan pemerintah kabupaten ke daerah-daerah tetangga untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Anggrek serta percepatan Anggrek sebagai kawasan industri.
Barang yang masuk di Pelabuhan Anggrek dapat langsung dibongkar dari peti kemas, serta dapat langsung dijual dekat di 'Gorontalo Wholesale Center' tersebut.
DPRD berharap kata Roni pula, pemerintah kabupaten mulai menangkap peluang tersebut, sebagai potensi sumber penerimaan daerah terbesar di kawasan industri Anggrek.
Olehnya sinergi yang kuat harus dibangun dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam upaya mendorong percepatan peningkatan perekonomian makro mengandalkan keberadaan Pelabuhan Anggrek.
Mengingat pengembangan Pelabuhan Anggrek perlu didorong kuat dalam upaya memajukan daerah yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat, tambah mantan Wakil Bupati periode 2013-2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Selain itu kata dia, di Gorontalo, Jumat, pihak swasta diyakini mampu melakukan percepatan dalam peningkatan layanan kepelabuhanan di pelabuhan ekspor-impor tersebut.
Juga kata Roni lagi, keberadaan Pelabuhan Anggrek sangat potensial menghadirkan pusat grosir di Provinsi Gorontalo yang ada di Gorontalo Utara.
"Ini salah satu konsep dalam upaya memajukan wilayah ini, melalui konsep Anggrek Kawasan Industri," kata dia lagi.
Mengingat jarak tempuh ke Pelabuhan Anggrek tergolong lebih dekat dari Jakarta dan pelabuhan-pelabuhan besar di Pulau Jawa, sehingga pengusaha grosir dapat menghemat biaya transportasi dibanding masuk melalui Pelabuhan Gorontalo, maupun Bitung-Sulawesi Utara.
Ini dapat mulai dipromosikan pemerintah kabupaten ke daerah-daerah tetangga untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Anggrek serta percepatan Anggrek sebagai kawasan industri.
Barang yang masuk di Pelabuhan Anggrek dapat langsung dibongkar dari peti kemas, serta dapat langsung dijual dekat di 'Gorontalo Wholesale Center' tersebut.
DPRD berharap kata Roni pula, pemerintah kabupaten mulai menangkap peluang tersebut, sebagai potensi sumber penerimaan daerah terbesar di kawasan industri Anggrek.
Olehnya sinergi yang kuat harus dibangun dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam upaya mendorong percepatan peningkatan perekonomian makro mengandalkan keberadaan Pelabuhan Anggrek.
Mengingat pengembangan Pelabuhan Anggrek perlu didorong kuat dalam upaya memajukan daerah yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat, tambah mantan Wakil Bupati periode 2013-2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021