Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo ingin masyarakat Indonesia
dapat mengubah paradigma dari pola hidup konsumtif menjadi pemberdayaan
sektor-sektor produktif guna memberdayakan dan membangkitkan kondisi
perekonomian nasional.
"Pemerintah mengubah paradigma dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di rapat paripurna Sidang Tahunan MPR 2015 di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, ujar Presiden, pemerintah juga fokus dalam membangun beragam infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, waduk, pelabuhan, dan pembangkit listrik di berbagai daerah.
Namun, lanjutnya, Jokowi juga mengakui bahwa masih banyak persoalan yang sampai saat ini belum dituntaskan seperti ketidakstabilan harga pangan, ketimpangan, masih berlangsungnya praktek korupsi, hingga penegakan hukum yang masih belum sepenuhnya kokoh.
Presiden mengutarakan harapannya agar berbagai persoalan yang ada tersebut dapat bisa diselesaikan dengan baik.
Kepala Negara juga mengemukakan, perombakan kabinet (reshuffle) yang baru dilakukannya adalah untuk mempercepat dan memperbaiki kinerja pemerintahan serta dalam rangka mewujudkan janji meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupan rakyat Indonesia.
Percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai kawasan di Tanah Air dinilai mesti dapat mengkonsolidasikan masuknya investasi proyek dengan kesiapan yang dihadapi daerah seperti tersedianya tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Pemerintah mengubah paradigma dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di rapat paripurna Sidang Tahunan MPR 2015 di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, ujar Presiden, pemerintah juga fokus dalam membangun beragam infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, waduk, pelabuhan, dan pembangkit listrik di berbagai daerah.
Namun, lanjutnya, Jokowi juga mengakui bahwa masih banyak persoalan yang sampai saat ini belum dituntaskan seperti ketidakstabilan harga pangan, ketimpangan, masih berlangsungnya praktek korupsi, hingga penegakan hukum yang masih belum sepenuhnya kokoh.
Presiden mengutarakan harapannya agar berbagai persoalan yang ada tersebut dapat bisa diselesaikan dengan baik.
Kepala Negara juga mengemukakan, perombakan kabinet (reshuffle) yang baru dilakukannya adalah untuk mempercepat dan memperbaiki kinerja pemerintahan serta dalam rangka mewujudkan janji meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupan rakyat Indonesia.
Percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai kawasan di Tanah Air dinilai mesti dapat mengkonsolidasikan masuknya investasi proyek dengan kesiapan yang dihadapi daerah seperti tersedianya tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015