Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai bersiap dengan kemungkinan terburuk dalam lonjakan pasien COVID-19, seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Jika situasi memburuk, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berencana menjadikan RSUD Ainun Habibie sebagai rumah sakit khusus COVID-19, sehingga penanganan pasien umum rencananya ditiadakan.

“Kami punya kurang lebih 200 kamar di RS Ainun. Itu akan dimaksimalkan untuk penanganan COVID-19,” katanya di Gorontalo, Kamis.

Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebut hingga 7 Juli 2021 dari 326 orang yang masih menjalani isolasi, 42 orang diantaranya dirawat di berbagai rumah sakit.

Rusli mengaku khawatir jika kondisi yang berlangsung di Pulau Jawa juga terjadi di Gorontalo, karena peralatan dan tenaga medis sangat terbatas.

“Hanya ada dua rumah sakit rujukan COVID-19, yaitu RS Ainun dan RS Aloei Saboe. Ini tentu sangat terbatas,” imbuhnya.

Ia berharap agar kesadaran warga untuk menerapkan protokol kesehatan tetap terjaga.

Gubernur juga meminta warga mengikuti program vaksinasi, sebagai upaya membentuk kekebalan tubuh.

Pada 7 Juli 2021, terdapat 86 orang positif COVID-19, yang meliputi 68 orang dirawat, 17 orang sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.

Sedangkan jumlah total kasus positif di daerah tersebut hingga 7 Juli 2021 sebanyak 6.113 orang.

Jumlah itu terdiri dari 187 orang meninggal dunia, 5.600 orang sembuh, 326 orang dirawat.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021