Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Saat memilih tabir surya, sebaiknya waspadai
jika aroma wanginya berlebihan, ungkap spesialis kulit dr. Amaranila
Lalita Drijono, Sp.KK dari Perempuan Clinic, Kelompok Studi Dermatologi
Laser Indonesia.
"Tabir surya yang terlalu banyak pewangi perlu diwaspadai terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif, bisa menyebabkan iritasi. Hati-hati," ujar dia di Jakarta, Kamis.
Di samping itu, pilihlah tabir surya yang tidak pecah di kulit saat terpapar sinar matahari, karena bisa dipastikan tak akan memberikan perlindungan dari sinar ultraviolet pada kulit.
"Saat dioles (tabir surya), belum sampai menyerap kulit, sudah pecah saat terkena matahari, itu tandanya tidak bagus," kata Nila.
Nila mengatakan, selain itu, kita juga disarankan memilih tabir surya yang memiliki daya proteksi terhadap paparan sinar ultraviolet A dan B paling bagus, misalnya tabir surya dalam bentuk lotion atau krim. "Untuk iklim kita, yang terbaik tabir surya dengan minimum SPF 30 dan PA+++ (plus tiga)," kata Nila.
Dia mengingatkan, tidak ada satu pun tabir surya yang mampu melindungi kulit dari sinar matahari 100 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Tabir surya yang terlalu banyak pewangi perlu diwaspadai terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif, bisa menyebabkan iritasi. Hati-hati," ujar dia di Jakarta, Kamis.
Di samping itu, pilihlah tabir surya yang tidak pecah di kulit saat terpapar sinar matahari, karena bisa dipastikan tak akan memberikan perlindungan dari sinar ultraviolet pada kulit.
"Saat dioles (tabir surya), belum sampai menyerap kulit, sudah pecah saat terkena matahari, itu tandanya tidak bagus," kata Nila.
Nila mengatakan, selain itu, kita juga disarankan memilih tabir surya yang memiliki daya proteksi terhadap paparan sinar ultraviolet A dan B paling bagus, misalnya tabir surya dalam bentuk lotion atau krim. "Untuk iklim kita, yang terbaik tabir surya dengan minimum SPF 30 dan PA+++ (plus tiga)," kata Nila.
Dia mengingatkan, tidak ada satu pun tabir surya yang mampu melindungi kulit dari sinar matahari 100 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015