Jakarta (ANTARA GORONTALO) -Keterpurukan rupiah terhadap nilai tukar dolar
Amerika Serikat yang menembus Rp14.000 tentu akan memengaruhi terhadap
ketahanan pangan nasional Indonesia. Terutama terhadap produk komoditi
yang masih bergantung kepada bahan baku impor.
"Melemahnya rupiah memberikan dampak dan pengaruh yang sangat signifikan terhadap ketahanan pangangan nasional," kata anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa..
Ia menuturkan terganggunya ketahanan pangan dikarenakan banyak produk komoditi pangan, terutama di perusahaan produksi makanan dan minuman yang banyak bergantung pada bahan baku impor.
Firman mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi dengan adanya indikasi multi crisis yang akan terjadi saat dolar menguat saat ini.
"Saya katakan suatu multi krisis itu akan terjadi ketika instabilitas diawali dari pangan kemudian membuat multiplayer-nya kemana-mana, bisa krisis ekonomi, keamanan sehingga pada krisis politik. Sehingga kalau sampai pada krisis poloitik, maka itu tanda kejatuhan sebuah rezim," kata Firman.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Melemahnya rupiah memberikan dampak dan pengaruh yang sangat signifikan terhadap ketahanan pangangan nasional," kata anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa..
Ia menuturkan terganggunya ketahanan pangan dikarenakan banyak produk komoditi pangan, terutama di perusahaan produksi makanan dan minuman yang banyak bergantung pada bahan baku impor.
Firman mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi dengan adanya indikasi multi crisis yang akan terjadi saat dolar menguat saat ini.
"Saya katakan suatu multi krisis itu akan terjadi ketika instabilitas diawali dari pangan kemudian membuat multiplayer-nya kemana-mana, bisa krisis ekonomi, keamanan sehingga pada krisis politik. Sehingga kalau sampai pada krisis poloitik, maka itu tanda kejatuhan sebuah rezim," kata Firman.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015