Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai sosialisasikan program vaksinasi COVID-19 bagi anak 12-17 tahun di daerah itu kepada kepala sekolah, guru dan komite SMA/SMK dan SLB. 

Sosialisasi yang dilakukan secara daring dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dari rumah dinasnya, Selasa.

Gubernur meminta kepala sekolah dan komite mendukung dan sosialisasikan vaksinasi bagi anak, kepada orang tua sisaa.

Menurutnya hal itu sejalan dengan keinginan semua pihak untuk bisa memulai sekolah tatap muka.

 Jika vaksinasi lengkap sudah dilakukan secara menyeluruh, ia meyakini kegiatan belajar mengajar di sekolah akan segera dibuka.

"Peran guru dan komite sangat penting untuk menyadarkan orang tua dan anak agar mau vaksinasi. Saya meminta vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun bisa berjalan maksimal, termasuk untuk para guru," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo Wahyudin Katili, menjelaskan dari 4.857 guru SMA/SMK dan SLB, 80 persen diantaranya sudah menjalani vaksinasi.

"Banyak guru yang berinisiatif untuk ikut vaksinasi, namun karena beberapa alasan seperti tekanan darah naik maka belum bisa dilaksanakan," kata Wahyu.

Pemprov Gorontalo menargetkan vaksinasi bagi anak 12-17 tahun dapat diberikan kepada 42.000 siswa usia sekolah. 

Jika vaksinasi dilakukan 100 hari ke depan, maka setiap hari rata-rata ada 420 siswa yang divaksin.

"Anak SMA di Gorontalo sekitar 42 ribu orang. Jika jumlah sebanyak ini sama sama kompak dalam 3M dan vaksinasi maka, akan mengalami percepatan penurunan kasus COVID-19. Saya yakin komunitas guru dan murid adalah komunitas yang mudah diatur. Guru dan murid menjadi contoh untuk sukses vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan  Yana Yanti Suleman.

Data Dinas Kesehatan menyebut bahwa vaksinasi untuk remaja hingga 9 Agustus 2021 masih sangat rendah.

Vaksin dosis 1 baru 4.823 orang, sementara dosis 2 baru 934 orang.*




 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021