Mekkah (ANTARA GORONTALO) - Para calon haji Indonesia diimbau menjauhi unta,
peternakannya, atau meminum susu unta dalam keadaan mentah karena hewan
ini dikhawatirkan menjadi media penyebaran virus corona sindrom
pernafasan Timur Tengah (MERS)-CoV.
"Jemaah sebaiknya tidak mendekati peternakan unta atau meminum susu unta (mentah) karena bisa menularkan penyakit yang ada pada binatang tersebut," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015, dr Thafsin Alfarizi, kepada tim Media Center Haji di Mekkah, Arab Saudi, Minggu.
Hal itu, menurut dia, juga menjadi imbauan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mengingat penularan penyakit MERS-CoV sangat cepat dan mudah.
Thafsin mengakui hal itu tidak berarti calon haji dilarang memakan daging hewan yang banyak berada di Timur Tengah tersebut.
Daging atau susu unta yang sudah dimasak masih diperkenankan, selama dimasak pada suhu tinggi sehingga virus mati.
Hal senada pernah dikemukakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mengimbau calon haji dan juga petugas haji dari Indonesia agar menghindari peternakan unta, apalagi meminum susunya dalam keadaan mentah.
" Itu sama sekali dilarang karena sangat besar berpotensi terkena virus MERS-CoV," ujar Lukman.
Baik Thafsin maupun Menteri Agama mengimbau di tengah ancaman bahaya MERS-CoV dan cuaca panas Arab Saudi, serta kerumanan orang banyak saat musim haji, calon haji dan petugas diimbau terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi.
Lukman juga mengimbau calon haji untuk tidak memaksakan diri beribadah sunnah dan umrah berkali-kali ke Masjidil Haram agar tidak mengalami kelelahan menjelang puncak haji di Arafah.
"Hal itu sangat penting agar tetap fit pada pelaksanaan puncak haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina)," ujar Menteri Agama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Jemaah sebaiknya tidak mendekati peternakan unta atau meminum susu unta (mentah) karena bisa menularkan penyakit yang ada pada binatang tersebut," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015, dr Thafsin Alfarizi, kepada tim Media Center Haji di Mekkah, Arab Saudi, Minggu.
Hal itu, menurut dia, juga menjadi imbauan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mengingat penularan penyakit MERS-CoV sangat cepat dan mudah.
Thafsin mengakui hal itu tidak berarti calon haji dilarang memakan daging hewan yang banyak berada di Timur Tengah tersebut.
Daging atau susu unta yang sudah dimasak masih diperkenankan, selama dimasak pada suhu tinggi sehingga virus mati.
Hal senada pernah dikemukakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mengimbau calon haji dan juga petugas haji dari Indonesia agar menghindari peternakan unta, apalagi meminum susunya dalam keadaan mentah.
" Itu sama sekali dilarang karena sangat besar berpotensi terkena virus MERS-CoV," ujar Lukman.
Baik Thafsin maupun Menteri Agama mengimbau di tengah ancaman bahaya MERS-CoV dan cuaca panas Arab Saudi, serta kerumanan orang banyak saat musim haji, calon haji dan petugas diimbau terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi.
Lukman juga mengimbau calon haji untuk tidak memaksakan diri beribadah sunnah dan umrah berkali-kali ke Masjidil Haram agar tidak mengalami kelelahan menjelang puncak haji di Arafah.
"Hal itu sangat penting agar tetap fit pada pelaksanaan puncak haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina)," ujar Menteri Agama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015