Penjualan kasur kapuk yang dibuat secara tradisional di Donggala, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo terus mengalami penurunan seiring masa pandemi COVID-19.

Salah seorang perajin kasur kapuk, Kadir Umar di Gorontalo, Senin, mengatakan jika sebelumnya dapat menjual dua hingga tiga kasur dalam satu pekan, kini menjual satu kasur saja sangat sulit setiap pekannya.

"Sekarang menjual satu kasur atau bantal saja sulit, permintaan kasur dan bantal dari kapuk terus menurun," ujarnya.

Ia mengaku berbagai upaya dilakukan agar  dapat menjual kasur buatannya, mulai dari menjual keliling dengan sepeda, motor hingga becak motor (bentor).

"Agar peluang ada yang beli semakin besar, kita membawa dagangan hingga ke wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango," ungkapnya.

Sementara itu, perajin lainnya, Hamsah Hiyonu menjelaskan  harga bahan baku kapuk terus naik.

"Saat ini harga satu karung menjadi Rp135 ribu, sebelumnya hanya Rp100 ribuan saja," kata dia.

Ia berharap pada masa pandemi ini, para perajin kasur kapuk yang telah puluhan tahun berproduksi itu mendapatkan bantuan modal agar dapat terus membuat produk mereka.

Harga kasur kapuk di Donggala, Kota Gorontalo dijual mulai dari harga Rp750 ribu untuk ukuran 1,5 x 2 meter dan satu set bantal Rp300 ribu untuk dua bantal kepala dan dua bantal guling.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021