Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor sebanyak 23 ribu ton jagung dari Provinsi Gorontalo, Kamis.

Menko Perekonomian bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, meresmikan pengiriman jagung antar pulau tersebut di Pelabuhan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.

Ekspor tersebut berasal dari PT.Harim sebanyak 6.500 ton melalui Pelabuhan Tilamuta dengan tujuan Jakarta, PT. Seger Pangan Sejahtera 0.000 ton melalui Pelabuhan Anggrek dengan tujuan Surabaya, serta PT.Charoen Porkphand Indonesia sebanyak 6.500 ton melalui pelabuhan Gorontalo dengan tujuan Makassar.

"Saya hadir di Boalemo ini karena instruksi Pak Presiden untuk melihat langsung panen jagung dan produksi jagung di Gorontalo,” katanya.

Menurutnya harga jagung di Gorontalo yang berkisar Rp3.800 hingga Rp4.800 per kilogram di tingkat petani termasuk tinggi, sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari komoditi tersebut.

“Pemerintah pro pada pertanian, sehingga kami akan mendorong masyarakat menanam jagung sebanyak mungkin dan menyediakan kredit usaha rakyat yang bisa dibayar saat panen,” tukasnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario mengatakan pada April hingga September 2021, ekspor jagung antar pulau telah dilakukan sebanyak 198 kali dengan total muatan 1. 236.000 ton.

Dalam waktu 10 tahun terakhir perkembangan produksi jagung di Gorontalo meningkat signifikan, yakni semula hanya 605. 781 ton dan saat ini mencapai 1,8 juta ton.

Ia menambahkan, total produksi jagung pada September 2021 mencapai 226.064 ton.

“Melihat kondisi di lapangan diperkirakan bulan Oktober sampai Desember nanti akan tersedia jagung kurang lebih 641.339 ton,” imbuhnya.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021