Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Hadijah U Tayeb, Minggu, menyebut tingkat kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di daerah itu semakin meningkat.

Hadijah mengatakan, pada awal pelaksanaan vaksinasi bulan Januari hingga bulan Maret lalu pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam pencapaian vaksinasi, hal itu dipengaruhi oleh derasnya hantaman hoaks melalui media sosial yang memengaruhi minat masyarakat untuk divaksin.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi keadaan tersebut, kata dia, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah.

“Pada Januari, Februari, Maret itu jumlah capaian vaksinasi masih puluhan orang, maka kami lakukan sosialisasi dan juga vaksinasi didukung oleh TNI, Polri, dan Kejaksaan. Alhamdulillah Juli sampai puncaknya September kemarin kesadaran masyarakat jumlahnya meningkat”, ujar Hadijah.

Target Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap capaian vaksin sebesar 80 persen untuk masyarakat, saat ini layanan vaksin di Kabupaten Gorontalo masih berada di posisi 37,1 persen.

"Dari total sasaran 316.702 orang baru 117.717 orang telah ikut vaksin. Karena memang hoaksnya juga deras di medsos. Kami harus berperang dengan hoaks," ungkapnya.

Namun begitu, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut, sangat disayangkan, stok vaksin di Kabupaten Gorontalo menipis. Hadijah mengatakan, saat ini Kabupaten Gorontalo masih mengandalkan distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi.

"Pemerintah Kabupaten Gorontalo masih ada kendala, kurangnya vaksin. Namun atas bantuan Pemprov setiap hari kita tetap dapat melakukan vaksinasi, namun itu pun jumlahnya belum cukup, " kata dia, lagi.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus memberikan layanan vaksinasi kepada masyarakat sambil menunggu distribusi vaksin dalam jumlah memadai.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021