Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil meminta BUMN-BUMN mengkaji peluang kerja sama bisnis dengan Freeport.

"Misalnya membangun pabrik semen. Selain berpotensi menguntungkan, juga menumbuhkan ekonomi Papua," kata Sofyan Djalil melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said berharap kerja sama yang nantinya terjalin dapat saling menguatkan kedua belah pihak.

Pada kesempatan itu, Freeport menegaskan komitmen penggunaan produk dalam negeri. Per 10 Juli 2015, realisasi belanja lokal mencapai 36 persen atau sebesar USD 422 Juta.

"Kami membuka kesempatan pada BUMN dan perusahaan nasional untuk melakukan penjajakan, apa saja produk dan kerjasama yang dapat dijalin dalam format B to B (business to business)," kata Direktur Utama Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin. 

Lebih lanjut, PT Bukit Asam Tbk telah memulai pembicaraan dengan Freeport untuk mencukupi kebutuhan energi ke perusahaan ini. "Kami sudah memulai pembicaraan dengan Freeport. Peluang yang bisa dilakukan adalah memasok batu bara bagi pembangkit listrik Freeport dan kerja sama pembangunan pembangkit listrik," kata Direktur Utama PTBA Milawarman.

Penjualan ke perusahaan tambang ini, imbuhnya, bakal semakin menyeimbangkan pemasaran batu bara PTBA ke domestik dan ekspor.

Sedangkan terkait pembangunan pembangkit, pihaknya siap menjadi mitra proyek pembangkit Freeport baik di Timika maupun di lokasi pembangunan smelter di Gresik.

Khusus untuk semen, PT Semen Indonesia menegaskan rencana perusahaan untuk membangun pabrik semen di Papua bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura. Dengan perkiraaan investasi USD 150 juta, BUMN itu mendesain pabrik dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Fasilitas produksi itu bakal dibangun pada 2016 dandijadwalkan beroperasi pada awal 2019.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015