Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga jagung di Gorontalo naik dari Rp3.000 per kilogram menjadi Rp3.300 per kilogram, kata seorang ketua kelompok tani di Gorontalo.
Gafar, seorang ketua kelompok tani jagung, Selasa mengatakan sejak beberapa hari terakhir ini, harga jagung ditingkat pedagang pengumpul mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan awal bulan September ini.
Dia mengatakan harga jagung ditingkat pedagang pengumpul Rp3.300 per kilogram dengan kadar air 16 persen atau naik dari sebelumnya Rp3.000 per kilogram.
"Kami sangat senang karena disaat kondisi sulit seperti ini, yakni musim kemarau harga jagung terus mengalami kenaikkan," Kata Gafar.
Anton Ibrahim, seorang petani di Kabupaten Bone Bolango mengatakan harga ini sangat membantu petani untuk menopang ekonominya saat musim kemarau ini.
"Banyak petani yang gagal panen, bahkan tanaman jagung tidak berbuah dan kering sehingga hanya dijadikan pakan ternak," kata Anton.
Dia mengugkapkan rata-rata hasil panen petani jagung di Gorontalo mengecewakan karena banyak yang rusak dan kecil-kecil buahnya.
Anti salah seorang karyawan pedagang pengumpul jagung di Gorontalo mengakui bahwa sepekan terakhir ini harga jagung di pasar dunia mengalami kenaikkan, sehingga imbasnya ke daerah ini juga.
"Jika kebutuhan dunia mengalami peningkatan maka sudah dapat dipastikan harga jagung akan naik," kata Anti.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Gafar, seorang ketua kelompok tani jagung, Selasa mengatakan sejak beberapa hari terakhir ini, harga jagung ditingkat pedagang pengumpul mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan awal bulan September ini.
Dia mengatakan harga jagung ditingkat pedagang pengumpul Rp3.300 per kilogram dengan kadar air 16 persen atau naik dari sebelumnya Rp3.000 per kilogram.
"Kami sangat senang karena disaat kondisi sulit seperti ini, yakni musim kemarau harga jagung terus mengalami kenaikkan," Kata Gafar.
Anton Ibrahim, seorang petani di Kabupaten Bone Bolango mengatakan harga ini sangat membantu petani untuk menopang ekonominya saat musim kemarau ini.
"Banyak petani yang gagal panen, bahkan tanaman jagung tidak berbuah dan kering sehingga hanya dijadikan pakan ternak," kata Anton.
Dia mengugkapkan rata-rata hasil panen petani jagung di Gorontalo mengecewakan karena banyak yang rusak dan kecil-kecil buahnya.
Anti salah seorang karyawan pedagang pengumpul jagung di Gorontalo mengakui bahwa sepekan terakhir ini harga jagung di pasar dunia mengalami kenaikkan, sehingga imbasnya ke daerah ini juga.
"Jika kebutuhan dunia mengalami peningkatan maka sudah dapat dipastikan harga jagung akan naik," kata Anti.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015