Jakarta (ANTARA  GORONTALO) - Para menteri dan jajaran petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, membahas permasalahan program biodiesel.

Rapat dimulai sejak pukul 09.15 WIB, dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, Bayu Krisnamurthi.

Kemudian hadir juga Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara, rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menargetkan penyerapan komponen nabati dalam biodiesel (fatty acid methyl ester/FAME) pada 2016 mencapai 4,8 juta kiloliter atau meningkat 478 persen dibandingkan proyeksi 2015 sebesar 830.000 kiloliter.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, sesuai dengan kebijakan pemerintah, kewajiban kandungan FAME dalam biodiesel ditetapkan naik dari 15 persen atau B-15 pada 2015 menjadi 20 persen (B-20) pada 2016.

Menurut dia, pada 2015, dengan mandatori B-15, Pertamina memproyeksikan hingga akhir tahun kebutuhan FAME sebanyak 830.000 kiloliter untuk volume penyaluran Biosolar 5,5 juta kiloliter.

Sedangkan pada 2014, total penyerapan FAME Pertamina sebesar 1,5 juta kiloliter untuk penyaluran 13,6 juta kiloliter Biosolar.

Selain itu, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi juga siap mendorong pemanfaatan biodiesel untuk mengatasi gejolak yang saat ini sedang terjadi di industri sawit.

"Kita punya langkah strategis yang akan diteruskan dalam situasi yang sulit ini yaitu meningkatkan konsumsi biodiesel dalam negeri dan replanting (penanaman kembali)," paparnya.

Ia menambahkan hingga 31 Agustus 2015, telah tersalurkan 9,7 juta liter biodiesel dari produsen biodiesel sawit ke Pertamina yang dikirim menggunakan truk tangki, belum termasuk pengiriman melalui kapal besar.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015