Di akhir tahun 2021, Provinsi Gorontalo mengekspor komoditi pertanian berupa kelapa sawit sebanyak 24.000 kilogram atau senilai Rp455 juta,  dengan negara tujuan Rusia.

"Kegiatan ekspor ini dilaksanakan dalam rangka Gebyar Ekspor tutup tahun 2021 di Pelabuhan Laut Kota Gorontalo," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat.

Gebyar Ekspor 2021 merupakan ekspor penutup pada akhir tahun ini di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini terpusat di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan dan diikuti secara daring dari seluruh Indonesia.

Gebyar ekspor dilepas langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Gubernur Gorontalo mengajak semua masyarakat Indonesia, khususnya di Gorontalo, untuk bisa mengembalikan kejayaan komoditi pertanian.

Ia menilai sejak dahulu kala Indonesia itu kaya akan rempah-rempah seperti cengkeh, pala, kunyit, kelapa, kopi, kakao.

“Di Provinsi Gorontalo sendiri sebagian besar penduduknya adalah petani. Di era pandemi COVID-19 sektor pertanian bisa dikatakan tidak terlalu terdampak, dampak pandemi justru lebih ke pabrik, tekstil, dan lain-lain, bahkan kaum buruh banyak menyumbang pengangguran. Intinya semoga setiap tahunnya kita bisa terus melakukan ekspor, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian, khususnya dari sektor pertanian di daerah in,” katanya.

Sementara itu Kepala balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo M. Sharir mengatakan 24.000 kg kelapa sawit yang di ekspor tersebut, telah melalui tindakan karantina untuk memastikan komoditas ekspor bebas hama dan penyakit, serta dilengkapi dengan jaminan kesehatan.

"Namun demikian masih harus melalui restuffing di Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya. Rencana ekspor tepung kelapa tahun 2021 Provinsi Gorontalo menargetkan negara Polandia, USA, Perancis, Jerman, Rusia, Mesir, dan Spanyol sebagai tujuan ekspor," ungkapnya.

Gebyar ekspor tahun 2021 dengan jumlah 1,3 Juta ton atau senilai 14,4 triliun, merupakan hasil pertanian nasional yang diekspor ke-124 negara.

Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid, serta terkoneksi secara langsung di 33 Pintu Ekspor, dengan pengawalan Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian di masing-masing daerah.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021