Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa optimistis bahwa paham radikal kelompok teroris ISIS tidak berkembang di Provinsi Sulawesi Tengah.

Jenderal TNI Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Jumat, mengatakan sejauh ini tingkat kondusivitas di daerah itu secara umum kian membaik.

"Ideologi kebangsaan perlu diperkuat sebagai landasan bernegara. Untuk menghindari paham-paham radikal masuk ke sendi masyarakat, maka semua pihak memiliki peran," ujar Andika.

Ia mengemukakan saat ini pihaknya sedang melakukan upaya-upaya pencegahan paham radikal kelompok ISIS bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Tanah Air.

Dalam melakukan pencegahan, katanya, upaya ini butuh peran serta tokoh masyarakat, termasuk rakyat Indonesia.
 

Di Sulteng, toleransi umat beragama menjadi modal penting dalam mencegah masuknya paham-paham yang sengaja merusak tatanan sosial yang sejak lama memegang teguh ideologi bangsa.

"Pencegahan dini dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing, apakah melalui pendekatan sosial, keagamaan, dan pendidik," tutur Andika.
Ilustrasi- Sejumlah prajurit TNI AD memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), di Desa Lembangtongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (1/12/2020). ANTARA/HO-Edy Djunaedi
Menurutnya, Sulteng memiliki kekuatan sosial yang dapat menangkal paham radikal tumbuh dalam kehidupan masyarakat karena paham-paham seperti itu bertentangan dengan setiap ajaran agama di Indonesia.

"Masyarakat tentunya ingin hidup damai. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu negara hadir dalam berikan pengayoman kepada seluruh rakyat Indonesia dengan berbagai upaya yang telah dilakukan," demikian Andika.
 

Pewarta: Mohamad Ridwan/Muhammad Izfaldi

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022