Harga cabai rawit di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, naik tajam dari Rp90 ribu/kilo gram (kg) menjadi Rp100 ribu/kg.

"Kenaikan harga cabai rawit perlu segera dikendalikan. Agar tidak melonjak seperti tahun 2021 yang menembus di atas Rp150/per kg," kata anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Fatri Botutihe, di Gorontalo, Sabtu.

Menurutnya, cabai rawit menjadi komoditas rempah-rempah utama di daerah itu sehingga kenaikannya dikeluhkan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner.

Apalagi cabai rawit yang beredar di pasar-pasar tradisional daerah itu, mayoritas dipasok dari luar Gorontalo, seperti Sulawesi Utara bahkan Surabaya.

Fatri pun berharap, pemerintah daerah dapat mendorong petani untuk menanam cabai rawit lebih banyak agar dapat memenuhi permintaan konsumen lokal, sehingga harga dapat mudah dikendalikan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM setempat, Hasan Hiola mengatakan, pihaknya terus memantau stok komoditas pangan di daerah itu.

Khususnya rantai distribusi dari pemasok ke 17 pasar tradisional tersebar di 11 kecamatan.

Pihaknya berharap, stok bahan pangan maupun rempah-rempah aman hingga hari raya Idul Adha tahun 2022.

Kenaikan cabai rawit terus terjadi dalam dua pekan terakhir. Termasuk bawang merah mencapai Rp60 ribu, tomat Rp30 ribu, serta ayam daging (nasional) Rp90 ribu/ekor.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022