Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo Roni Ridwan, Senin, mengatakan gempa yang terjadi pada Minggu malam (17/7) tidak ada kaitannya dengan hujan deras yang mengguyur daerah tersebut belakangan ini.

“Kami mendapatkan pertanyaan dari masyarakat soal ini, sehingga perlu kami luruskan bahwa kedua fenomena tersebut tidak berhubungan sama sekali,” katanya saat siaran langsung di akun Facebook BMKG Gorontalo.

Dari penjelasan ilmiah, lanjutnya, peristiwa gempa dan hujan tidak saling mempengaruhi meskipun terjadi di waktu yang bersamaan.

“Gempa adalah fenomena alami yang kita di Gorontalo sering rasakan, dengan berbagai skala kekuatan. Sedangkan hujan yang sering turun belakangan ini, penyebabnya ada beberapa faktor,” ujarnya.

Ia mengakui intensitas hujan di Gorontalo masih tinggi meski telah memasuki musim kemarau, karena dipengaruhi oleh fenomena La Nina, Gelombang Rossby Ekuator, dan naiknya suhu permukaan laut.

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,3 terjadi di Gorontalo pada Minggu (17/7) pukul 21.07 Wita.

Gempa tersebut membuat warga panik, karena di saat yang sama hujan mengguyur daerah tersebut.

“Gempanya cukup kuat, kami mau lari keluar rumah tapi hujan sedang deras-derasnya dan jadinya makin panik. Beruntung tidak ada gempa susulan,” kata salah seorang warga Kota Gorontalo Pratiwi Hamid.

Pusat gempa tersebut pada 70 kilometer Barat Daya Kabupaten Bone Bolango, dengan kedalaman 104 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022