Polda Gorontalo bersama Korem 133/Nani Wartabone, Pemerintah Daerah, DPRD, Kejaksaan, BIN Daerah Gorontalo dan masyarakat menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, di Masjid Adzikra, Polda Gorontalo, Senin (3/10).
"Shalat gaib dan doa bersama itu dilakukan untuk para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika usai doa bersama.
Ia menjelaskan, saat ini dunia sepak bola di Indonesia telah mengalami kedukaan akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kajuruhan.
Menurutnya, hal itu sangat memilukan dan menjadi pukulan yang berat bagi bangsa Indonesia, karena di saat bangsa bangkit dari keterpurukan akibat dari pandemi COVID-19 yang memakan banyak korban. Namun kini dihadapkan lagi dengan tragedi yang terjadi di Malang.
“Sebagai umat beragama tentunya kita semua menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini baik hidup maupun mati, jodoh dan rejeki telah diatur Oleh Allah SWT. Dimana kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan dan menjalankan, namun kembali kepada Allah SWT yang menentukan," ujarnya.
Oleh karena itu, sebagai perwujudan rasa duka cita yang mendalam kepada seluruh korban, secara bersama-sama pihaknya melaksanakan shalat gaib dan memohon doa kepada Allah, semoga para korban yang mengalami luka-luka segera disembuhkan.
Dan bagi korban yang meninggal, semoga Allah SWT memberi tempat yang layak, serta keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang diberikan.
Kapolda juga melalui kesempatan tersebut berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling introspeksi diri dalam kegiatan sepak bola di masa yang akan datang.
Sementara itu, Komandan Korem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Amrin Ibrahim mengatakan turut berduka atas kejadian yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
"Semoga almarhum diterima oleh Allah SWT, semua salah dan khilafnya, makanya sebagai bentuk duka cita kita kami bersama Pak Kapolda dan Forkopimda melaksanakan doa bersama untuk korban yang ada di Malang," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Shalat gaib dan doa bersama itu dilakukan untuk para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika usai doa bersama.
Ia menjelaskan, saat ini dunia sepak bola di Indonesia telah mengalami kedukaan akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kajuruhan.
Menurutnya, hal itu sangat memilukan dan menjadi pukulan yang berat bagi bangsa Indonesia, karena di saat bangsa bangkit dari keterpurukan akibat dari pandemi COVID-19 yang memakan banyak korban. Namun kini dihadapkan lagi dengan tragedi yang terjadi di Malang.
“Sebagai umat beragama tentunya kita semua menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini baik hidup maupun mati, jodoh dan rejeki telah diatur Oleh Allah SWT. Dimana kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan dan menjalankan, namun kembali kepada Allah SWT yang menentukan," ujarnya.
Oleh karena itu, sebagai perwujudan rasa duka cita yang mendalam kepada seluruh korban, secara bersama-sama pihaknya melaksanakan shalat gaib dan memohon doa kepada Allah, semoga para korban yang mengalami luka-luka segera disembuhkan.
Dan bagi korban yang meninggal, semoga Allah SWT memberi tempat yang layak, serta keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang diberikan.
Kapolda juga melalui kesempatan tersebut berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling introspeksi diri dalam kegiatan sepak bola di masa yang akan datang.
Sementara itu, Komandan Korem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Amrin Ibrahim mengatakan turut berduka atas kejadian yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
"Semoga almarhum diterima oleh Allah SWT, semua salah dan khilafnya, makanya sebagai bentuk duka cita kita kami bersama Pak Kapolda dan Forkopimda melaksanakan doa bersama untuk korban yang ada di Malang," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022