Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Angka pengangguran di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mencapai 2,9 persen.

Artinya, kata Wakil Bupati Roni Imran, Senin di Gorontalo, dari 122 ribu jiwa penduduk daerah ini, ada sekitar empat ribu pengangguran yang memerlukan perhatian serius pemerintah daerah.

Namun, ia memprediksi angka ini akan hilang hingga 2018 mengingat lajunya pertumbuhan investasi di bidang industri di daerah ini.

Seperti investasi hutan tanaman industri (HTI) yang berencana akan membangun pabrik kayu lapis "polywood" dengan target serapan tenaga kerja mencapai tujuh ribu orang.

Perkebunan kelapa sawit, industri pariwisata maupun investasi berskala nasional lainnya yang berpeluang besar di daerah ini.

Jika pertumbuhan sektor industri di daerah terjaga dengan baik dan kondusif, pemerintah daerah memprediksi tiga tahun ke depan, daerah ini menjadi peluang bagi 30 ribu angkatan kerja dari daerah-daerah lainnya di Gorontalo, mengingat angka pengangguran lokal lambat laun berkurang.

Oleh karena itu, lanjutnya, pembentukan kelompok kerja (Pokja) Hak dan Kewajiban yang digagas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendapat dukungan penuh.

Hal itu karena pokja tersebut akan memediasi dan menjadi tempat bagi tenaga kerja menyampaikan keluh kesahnya yang berpotensi timbulnya hubungan yang kurang harmonis dengan pihak pengusaha.

Keberadaan pokja ini pun dapat mengantisipasi kurangnya serikat buruh atau serikat pekerja pada perusahaan-perusahaan di daerah ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gorontalo Utara, Ahmad Patilima mengatakan, pokja tersebut langsung dikukuhkan Wakil Bupati pada "gathering" seluruh pimpinan perusahaan di daerah ini dalam kegiatan silaturahmi dengan pemerintah daerah.

Mengingat pokja ini harus diketahui oleh pihak pengusaha, tenaga kerja dan pemerintah daerah secara luas.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016