Wakil Bupati (Wabup) Bone Bolango, Merlan Uloli sebut pencegahan stunting atau kekerdilan pada anak harus dilakukan sejak dini, yang dimulai dari masa calon pengantin.
"Kita edukasi bagaimana calon pengantin hingga ibu hamil memilih makanan yang baik untuk 1.000 hari pertama kehidupan," ucap Merlan di Gorontalo, Rabu.
Pencegahan stunting menurutnya, membutuhkan komitmen bersama, tidak hanya deklarasi semata, tetapi juga butuh aksi yang dilakukan untuk intervensi stunting.
Merlan mengatakan, saat ini Kecamatan Botupingge telah melakukan deklarasi Bebas Stunting tahun 2023 dan didorong menjadi percontohan untuk pencegahan stunting di Provinsi Gorontalo.
"Deklarasi ini tanggung jawab dan amanah yang harus dibuktikan bahwa benar Kecamatan Botupingge bebas stunting di tahun 2023 mendatang," tegas dia.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bone Bolango, Lukman Daud menambahkan deklarasi itu menjadi suatu kebanggaan bagi Bone Bolango. Ia pun meminta hal ini harus dibarengi dengan deklarasi stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan terus mengawasi pernikahan di usia dini.
"Tidak salah kiranya Botupingge mendeklarasikan hal yang berat ini dengan semangat. Ini tentu perlu komitmen kita untuk bekerja sama memerangi stunting," beber nya.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Effendy Korompot mengatakan kegiatan pencegahan stunting ini wajib dan terus dievaluasi dan dikoordinir oleh pemerintah melalui pembentukan tim pendamping keluarga serta tim penurunan angka stunting masing-masing daerah.
"Tim ini dibentuk untuk melihat progres pencegahan stunting di masing-masing daerah. Setelah diaudit juga ternyata faktor ekonomi menjadi faktor penyumbang angka stunting," kata Effendy.
Effendy mengaku pihaknya berbangga berdasarkan hasil audit Bone Bolango terendah kasus stunting di Provinsi Gorontalo. Ia menilai hal ini tentu menjadi komitmen pemerintah dan harus disukseskan hingga zero stunting.
"Bahkan kami pun berharap Bone Bolango, khususnya Botupingge bisa menjadi pilot project pencegahan stunting karena berada di zona hijau angka stunting," ungkap Effendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Kita edukasi bagaimana calon pengantin hingga ibu hamil memilih makanan yang baik untuk 1.000 hari pertama kehidupan," ucap Merlan di Gorontalo, Rabu.
Pencegahan stunting menurutnya, membutuhkan komitmen bersama, tidak hanya deklarasi semata, tetapi juga butuh aksi yang dilakukan untuk intervensi stunting.
Merlan mengatakan, saat ini Kecamatan Botupingge telah melakukan deklarasi Bebas Stunting tahun 2023 dan didorong menjadi percontohan untuk pencegahan stunting di Provinsi Gorontalo.
"Deklarasi ini tanggung jawab dan amanah yang harus dibuktikan bahwa benar Kecamatan Botupingge bebas stunting di tahun 2023 mendatang," tegas dia.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bone Bolango, Lukman Daud menambahkan deklarasi itu menjadi suatu kebanggaan bagi Bone Bolango. Ia pun meminta hal ini harus dibarengi dengan deklarasi stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan terus mengawasi pernikahan di usia dini.
"Tidak salah kiranya Botupingge mendeklarasikan hal yang berat ini dengan semangat. Ini tentu perlu komitmen kita untuk bekerja sama memerangi stunting," beber nya.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Effendy Korompot mengatakan kegiatan pencegahan stunting ini wajib dan terus dievaluasi dan dikoordinir oleh pemerintah melalui pembentukan tim pendamping keluarga serta tim penurunan angka stunting masing-masing daerah.
"Tim ini dibentuk untuk melihat progres pencegahan stunting di masing-masing daerah. Setelah diaudit juga ternyata faktor ekonomi menjadi faktor penyumbang angka stunting," kata Effendy.
Effendy mengaku pihaknya berbangga berdasarkan hasil audit Bone Bolango terendah kasus stunting di Provinsi Gorontalo. Ia menilai hal ini tentu menjadi komitmen pemerintah dan harus disukseskan hingga zero stunting.
"Bahkan kami pun berharap Bone Bolango, khususnya Botupingge bisa menjadi pilot project pencegahan stunting karena berada di zona hijau angka stunting," ungkap Effendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022