Paguyuban Warga Pasundan (PWP) Pusat Gorontalo mengagas konsep wisata budaya dan kuliner Sunda yang dipusatkan di Desa Bandungrejo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Ketua PWP Pusat Gorontalo Adnan di Gorontalo, Ahad, mengatakan hal tersebut telah disampaikan kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Ariyanto Husain.
"Desa Bandungrejo dipilih karena masih kental dan lestari nya kesenian dan budaya Sunda," ucap Adnan pada Milangkala ke-28 PWP Pusat Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango.
Kesenian tersebut diantaranya pencak silat, tari jaipong, reak sunda, debus dan berbagai kesenian lainnya, dimana di wilayah itu banyak warga sunda yang telah tinggal dan menetap.
"Program lainnya adalah pagelaran kuliner nusantara, salah satunya adalah kuliner Sunda yang sangat variatif dan merakyat. Melalui kedua program itu diharapkan akan mendorong sektor pariwisata budaya dan kuliner di Provinsi Gorontalo dengan bingkai Halal Tourism," ujar dia.
Bagi Adnan, kolaborasi PWP Pusat Gorontalo dan Dinas Pariwisata merupakan langkah konkret menumbuhkan dan meningkatkan wisata budaya dan kuliner nusantara.
"Halal Tourism memiliki daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara, terlebih Gorontalo menyandang predikat serambi Madinah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Yusnan Ahmad berharap PWP Pusat Gorontalo bisa menampilkan ragam kesenian Sunda, wayang golek dan yang kesenian lainnya.
Ia mengajak PWP untuk ikut berpartisipasi dalam pentas seni tahunan yang dikemas dalam seni dan budaya campur sari.
Yusnan juga berharap adanya inovasi kain sulam Karawo khas Gorontalo yang dikreasikan dengan batik Jawa Barat dengan sebutan BAKAO (Batik Karawo), dengan dukungan Bank Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Ketua PWP Pusat Gorontalo Adnan di Gorontalo, Ahad, mengatakan hal tersebut telah disampaikan kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Ariyanto Husain.
"Desa Bandungrejo dipilih karena masih kental dan lestari nya kesenian dan budaya Sunda," ucap Adnan pada Milangkala ke-28 PWP Pusat Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango.
Kesenian tersebut diantaranya pencak silat, tari jaipong, reak sunda, debus dan berbagai kesenian lainnya, dimana di wilayah itu banyak warga sunda yang telah tinggal dan menetap.
"Program lainnya adalah pagelaran kuliner nusantara, salah satunya adalah kuliner Sunda yang sangat variatif dan merakyat. Melalui kedua program itu diharapkan akan mendorong sektor pariwisata budaya dan kuliner di Provinsi Gorontalo dengan bingkai Halal Tourism," ujar dia.
Bagi Adnan, kolaborasi PWP Pusat Gorontalo dan Dinas Pariwisata merupakan langkah konkret menumbuhkan dan meningkatkan wisata budaya dan kuliner nusantara.
"Halal Tourism memiliki daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara, terlebih Gorontalo menyandang predikat serambi Madinah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Yusnan Ahmad berharap PWP Pusat Gorontalo bisa menampilkan ragam kesenian Sunda, wayang golek dan yang kesenian lainnya.
Ia mengajak PWP untuk ikut berpartisipasi dalam pentas seni tahunan yang dikemas dalam seni dan budaya campur sari.
Yusnan juga berharap adanya inovasi kain sulam Karawo khas Gorontalo yang dikreasikan dengan batik Jawa Barat dengan sebutan BAKAO (Batik Karawo), dengan dukungan Bank Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023