Gorontalo,   (ANTARA GORONTALO - Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, mengaku kalau panen padi saat ini meningkat setiap hektare dibanding sebelumnya.

Salah seorang ketua Kelompok Tani di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, Suprin Senin, mengatakan, beberapa kali musim tanam, hasil panen areal persawahan tidak berhasil, karena selain serang hama ulat juga kekurangan air akibat musim kemarau.

Bahkan pada pertengahan tahun 2015 lalu, para petani tidak bisa mengolah areal persawahannya karena kemarau panjang yang melanda wilayah di Provinsi Gorontalo.

"Kami sempat mengalami kerugian selama beberapa kali musim tanam, sebab tanaman padi kekurangan air," kata Suprin.

Dia menjelaskan, untuk musim tanam kali ini, hasil produksi setiap hektare areal persawahan milik petani bisa menghasilkan 7 hingga 8 ton gabah, padahal sebelumnnya hanya pada kisaran 5 hingga 6 ton gabah kering.

Salah seorang ketua kelompok tani lainnya, Sukar, mengatakan selain terjadi peningkatan produksi panen padi, juga harga beras di pasaran lokal sangat menjanjikan, jika dibandingkan dengan sebelumnnya.

"Petani sangat bersyukur karena selain hasil panen padi yang berhasil, juga diikuti dengan harga beras yang mengalami peningkatan dipasaran," kata Sukar, yang memiliki sekitar 20 hektar areal sawah di Kecamatan Wonosari.

Dia menjelaskan, saat ini para petani menjual berasnya pada pedagang setiap koli (50 KG) berkisar Rp520 ribu hingga Rp550 ribu,tergantung pada kualitas.

"Kami berharap agar musim tanam berikutnya bisa lebih meningkat, namun itu banyak tergantung dari cuaca di daerah ini," kata Sukar.

Pewarta: M.F. Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016