Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah penyelam di Gorontalo meminta, pemerintah segera mengelola Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango dengan lebih profesional sebagai kawasan ekowisata.
" Olele adalah aset Gorontalo yang tak ternilai. Banyak penyelam dalam dan luar negeri datang ke tempat itu untuk menikmati keindahawa bawah lautnya," kata Instruktur Selam, Wawan Iko di Gorontalo, Senin.
Sayangnya, kata dia, pengelolaan Olele sebagai obyek wisata belum memadai seperti adanya papan informasi hingga banyaknya pengunjung yang menginjak terumbu karang saat snorkeling.
"Hal-hal seperti itu akan berdampak buruk pada kelestarian terumbu karang di Olele. Pengunjung juga tak bisa disalahkan karena mereka tidak diberi tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," tambahnya.
Penyelam lainnya, Julia Djailani mengungkapkan beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan foto-foto pengunjung yang menginjak, memegang hingga duduk di atas terumbu karang di Olele.
"Cukup emosi lihatnya. Ini berarti ada yang salah dengan pengelolaannya. Guide harusnya melarang pengunjung untuk berfoto menyentuh terumbu karang," katanya.
Ia juga berharap pemerintah secara intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Gorontalo mengenai pemanfaatan sumber daya ikan, serta pelestarian biota laut di kawasan konservasi dan obyek wisata.
Olele merupakan taman laut yang memiliki sekitar 34 situs penyelaman dan snorkeling yang menarik dan bervariasi.
Pengunjung bisa melakukan penyelaman di dalam gua-gua kecil, menikmati kemegahan tebing-tebing karang hingga mengabadikan berbagai biota laut unik dan langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
" Olele adalah aset Gorontalo yang tak ternilai. Banyak penyelam dalam dan luar negeri datang ke tempat itu untuk menikmati keindahawa bawah lautnya," kata Instruktur Selam, Wawan Iko di Gorontalo, Senin.
Sayangnya, kata dia, pengelolaan Olele sebagai obyek wisata belum memadai seperti adanya papan informasi hingga banyaknya pengunjung yang menginjak terumbu karang saat snorkeling.
"Hal-hal seperti itu akan berdampak buruk pada kelestarian terumbu karang di Olele. Pengunjung juga tak bisa disalahkan karena mereka tidak diberi tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," tambahnya.
Penyelam lainnya, Julia Djailani mengungkapkan beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan foto-foto pengunjung yang menginjak, memegang hingga duduk di atas terumbu karang di Olele.
"Cukup emosi lihatnya. Ini berarti ada yang salah dengan pengelolaannya. Guide harusnya melarang pengunjung untuk berfoto menyentuh terumbu karang," katanya.
Ia juga berharap pemerintah secara intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Gorontalo mengenai pemanfaatan sumber daya ikan, serta pelestarian biota laut di kawasan konservasi dan obyek wisata.
Olele merupakan taman laut yang memiliki sekitar 34 situs penyelaman dan snorkeling yang menarik dan bervariasi.
Pengunjung bisa melakukan penyelaman di dalam gua-gua kecil, menikmati kemegahan tebing-tebing karang hingga mengabadikan berbagai biota laut unik dan langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016