Tim dosen pengabdian masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyerahkan bantuan sejumlah peralatan dan mesin kepada komunitas perupa Huntu Art Distrik (Hartdisk) di Desa Huntu Selatan Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

Ketua Tim Pengmas Dosen UNG, I Wayan Sudana di Gorontalo, Minggu menyerahkan langsung bantuan berupa peralatan jointer, gergaji mesin (chainsaw), pahat, kompresor, bahan fisinishing yang diterima Koordinator Hartdisk Awaluddin Ahmad, disaksikan olej sekretaris LPPM UNG Profesor Ningrayati Amali dan anggota.

Tim pengabdian LPPM UNG ini juga melakukan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok perupa ini.

Menurut Wayan Sudana sebanyak lima orang yang dilatih secara intensif dan ada pula yang ikut bergabung namun mereka tidak dikenai target.

"Target kami lima orang perupa ini mampu memproduksi kembali dua model kerajinan tangan yang kami tawarkan. Modelnya adalah hasil penelitian kami di tahun 2015 yang berbentuk bebek, bangau, atau patung kontemporer dari bahan bahan kayu berkualitas rendah," kata Wayan.

Ia menjelaskan, kayu merupakan sumber daya alam Gorontalo yang diperlukan untuk berbagai kegunaan, namun hanya sebagian kecil jenis kayu secara alami berkualitas tinggi, sebagian besar berkualitas rendah sehingga kurang dimanfaatkan.

Berdasarkan penelitiannya pada tahun 2014 hingga 2015, jenis-jenis kayu lokal berkualitas rendah dapat diolah menjadi produk kerajinan unik dengan penerapan pengerjaan akhir yang tepat. Namun model akhir hasil penelitian tersebut belum diimplementasikan.

Koordinator Hartdisk Awaluddin Ahmad menerima semua bantuan dan kerjasama pelatihan dengan pihak kampus tersebut.

Ia berharap kolaborasi ini mampu meningkatkan keterampilan para perupa di Huntu Selatan.

"Kami berharap kolaborasi ini mampu meningkatkan keterampilan para perupa, sehingga mampu memproduksi produk kerajinan tangan bernilai ekonomi meski dari kayu kualitas rendah," katanya.

Dalam pengajuan pengabdian para dosen seni rupa dan desain ini diusulkan upaya pemanfaatan jenis kayu lokal berkualitas rendah menjadi produk kerajinan tangan, dengan mengimplementasikan hasil penelitian sebelumnya.

Kegiatan ini bertujuan membantu Hartdisk dalam mengembangkan bisnis, melalui peningkatan keterampilan produksi dan manajemen usaha serta pemasaran.

"Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelatihan memanfaatkan jenis-jenis kayu lokal berkualitas rendah menjadi produk-produk kerajinan yang memiliki prospek, dan pelatihan manajemen usaha serta pemasaran secara profesional,” kata Wayan.

Pelatihan dan pendampingan kepada para perupa Hartdisk dilakukan mulai dari pemilihan jenis kayu berkualitas rendah sebagai bahan baku, pembuatan bentuk sesuai model yang ditawarkan, pembuatan formula bahan dan penerapan tahap akhir, pembuatan jenis kemasan produk kerajinan.

Untuk pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran dilaksanakan melalui perbaikan pembukuan usaha dan keuangan, pembuatan media pemasaran dan promosi luring (offline) dan daring (online) melalui website atau blog.

"Luaran yang kami targetkan adalah meningkatnya level keberdayaan mitra pada aspek produksi dan manajemen serta pemasaran yang terindikasi dari kemampuan memproduksi secara massal minimal 10 model kerajinan dari kayu lokal berkualitas rendah, tersedianya pembukuan usaha dan keuangan dalam mengelola usaha, dan tersedianya brosur atau katalog produk serta website atau blog untuk pemasaran dan promosi produk," kata Wayan pula.

Selain itu sebagai pengajar di kampus tim pengabdian juga menargetkan adanya artikel hasil kegiatan, yang dipublikasikan pada jurnal nasional, satu publikasi pada media massa serta satu video kegiatan yang diunggah di kanal youtube.

Sekretaris LPPM UNG Profesor Ningrayati Amali berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan kelompok perupa Huntu Selatan secara optimal.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023