Palu (ANTARA GORONTALO) - Pemilihan kepala daerah serentak di delapan
kabupaten/kota di Sulawesi Tengah pada 9 Desember 2015 masih menyisahkan
utang kepada penyelanggara sebab masih ada sebagian daerah yang belum
membayarkan honor panitia pengawas pemilih di daerah tersebut.
Keluhan penyelenggara Panwaslih tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan Suswantoro pada malam apresiasi Bbawaslu Sulawesi Tengah yang berlangsung di salah satu hotel di Palu, Kamis (31/3) malam.
Menurut Gunawaran saat dirinya bertemu dengan Panwaslih di Palu, Kamis, beberapa kabupaten mengemukakan bahwa honor mereka selama tiga bulan (Januari-Maret) belum dibayarkan sementara masa bhakti mereka sebagian sudah berakhir 31 Maret 2016.
Gunawan berharap kepada kepala daerah yang belum membayarkan honor Panwaslih tersebut segera membayar karena mereka telah mengabdikan diri untuk mengawal pelaksanaan pilkada serentak khususnya dalam pengawasan.
Malam apresiasi Bawaslu tersebut juga dihadiri beberapa kepala daerah antara lain Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto, Bupati Donggala Kasman Lassa, Wakil Bupati Poso Syamsuri, Staf Ahli Bupati Tojo Unauna Toni Latimumu dan beberapa pejabat lainnya.
Gunawan berharap para pejabat yang hadir khususnya daerah yang belum membayarkan honor panwaslih dapat memberikan haknya.
Ketua Panwaslih Tojo Unauna Yusran membenarkan belum dibayarkannya honor mereka sejak Januari hingga Maret 2016. Sementara masa tugas mereka sudah berakhir 31 Maret 2016.
"Honor dan tunjangan lainnya," katanya.
Dia mengatakan dirinya sudah mengkomunikasikan hal tersebut kepada pejabat di daerah setempat namun karena ada kendala teknis sehingga belum juga dicairkan.
"Tinggal merasionalisassi keuangan daerah saja. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi," katanya.
Menurut informasi yang diperoleh honor anggota Panwaslih sebesar Rp3 juta per bulan di luar tunjangan lainnya.
Dari delapan kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak, panwaslih Kota Palu dan Tojo Unauna telah berakhir masa tugasnya sampai 31 Maret 2016. Sebagian daerah akan berakhir April 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Keluhan penyelenggara Panwaslih tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan Suswantoro pada malam apresiasi Bbawaslu Sulawesi Tengah yang berlangsung di salah satu hotel di Palu, Kamis (31/3) malam.
Menurut Gunawaran saat dirinya bertemu dengan Panwaslih di Palu, Kamis, beberapa kabupaten mengemukakan bahwa honor mereka selama tiga bulan (Januari-Maret) belum dibayarkan sementara masa bhakti mereka sebagian sudah berakhir 31 Maret 2016.
Gunawan berharap kepada kepala daerah yang belum membayarkan honor Panwaslih tersebut segera membayar karena mereka telah mengabdikan diri untuk mengawal pelaksanaan pilkada serentak khususnya dalam pengawasan.
Malam apresiasi Bawaslu tersebut juga dihadiri beberapa kepala daerah antara lain Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto, Bupati Donggala Kasman Lassa, Wakil Bupati Poso Syamsuri, Staf Ahli Bupati Tojo Unauna Toni Latimumu dan beberapa pejabat lainnya.
Gunawan berharap para pejabat yang hadir khususnya daerah yang belum membayarkan honor panwaslih dapat memberikan haknya.
Ketua Panwaslih Tojo Unauna Yusran membenarkan belum dibayarkannya honor mereka sejak Januari hingga Maret 2016. Sementara masa tugas mereka sudah berakhir 31 Maret 2016.
"Honor dan tunjangan lainnya," katanya.
Dia mengatakan dirinya sudah mengkomunikasikan hal tersebut kepada pejabat di daerah setempat namun karena ada kendala teknis sehingga belum juga dicairkan.
"Tinggal merasionalisassi keuangan daerah saja. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi," katanya.
Menurut informasi yang diperoleh honor anggota Panwaslih sebesar Rp3 juta per bulan di luar tunjangan lainnya.
Dari delapan kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak, panwaslih Kota Palu dan Tojo Unauna telah berakhir masa tugasnya sampai 31 Maret 2016. Sebagian daerah akan berakhir April 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016