Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango melatih sebanyak 50 relawan bencana alam, khususnya cara pengurangan resiko bencana (PRB) di saat menghadapi banjir, longsor dan sebagainya.

"Hampir semua titik di Bone Bolango rawan bencana, sehingga langkah pengurangan resiko bencana itu sangat penting," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Bolango Ishak Ntoma di hadapan relawan tersebut.

Kabupaten Bone Bolango ternyata masuk ke peta wilayah rawan bencana yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun provinsi, sehingga warga terus diberdayakan untuk selalu mewaspadai ancaman bencana.

"Memang terjadinya bencana selalu tidak kita harapkan dan bisa saja datang secara tiba-tiba," katanya.

Sebanyak 50 relawan bencana di ambil hampir semua kecamatan, dengan harapan mereka juga bisa melakukan sosialisasi penanggulangan resiko itu ke masyarakat pada umumnya.

Menurutnya, peran relawan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penting saat pasca bencana, yakni apa harus dilakukan di saat masyarakat membutuhkan pertolongan.

Mengingat strategisnya sosialisasi ini untuk menambah referensi sebagai bahan meningkatkan pemahaman kepada para relawan dan seluruh "stakeholder", terutama masyarakat tentang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam sosialisasi pengurangan resiko bencana ini, diantaranya pada objek di mana masyarakat atau bencana terjadi.

kemudian dampak kerugiannya serta lebih penting adalah resiko terhadap petugas atau relawan penanggulan bencana itu sendiri.

"Jangan sampai menolong orang terkena bencana justru relawan atau petugas mengalami korban akibat kurangnya kehati-hatian," tambahnya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016