PT Pertamina (Persero) menghadirkan inovasi Desa Energi Berdikari (DEB) Dusun Bondan Cilacap pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-25 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Acara tersebut digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 14-17 Juli 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan DEB merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina di pedesaan yang bertujuan mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat desa.
"Program DEB difokuskan pada pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi desa sehingga juga berdampak pada ketahanan dan kemandirian energi di wilayah tersebut," ujar Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Fadjar mengungkapkan, Pertamina membawa program DEB Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara tersebut.
Pertamina menjelaskan, inovasi yang dijalankan karena DEB Cilacap merupakan salah satu proyek percontohan inovasi penggunaan energi bersih dengan teknologi hybrid energy one pole (HEOP) yang menggabungkan sel surya dan kincir angin pada 2017.
Inovasi teknologi tersebut melahirkan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) dari kincir angin dan panel surya yang mengubah Dusun Bondan menjadi terang benderang.
Dusun Bondan sebelumnya selama puluhan tahun sulit terjamah penerangan listrik karena lokasi yang terpencil. Pertamina memfasilitasi teknologi PLTH dengan kapasitas besar berupa lima unit kincir angin dan 24 unit panel surya yang mampu menerangi 78 rumah dan fasilitas umum.
PLTH juga dimanfaatkan untuk aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi.
Dalam pengelolaannya, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap memberikan kepercayaan kepada masyarakat lokal sehingga operasional DEB bisa berkelanjutan. Dusun Bondan pun ditetapkan sebagai desa mandiri energi (DME) pada 2019, 2020, dan 2021 dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah serta berbagai penghargaan lain.
Secara nasional, kata Fadjar, Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 titik di seluruh Indonesia. Pertamina mengembangkan energi bersih dengan memanfaatkan lima jenis energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hibrid dari energi surya dan angin.
Hingga akhir 2023, program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (hibrid/matahari dan Angin), 28.000 Watt (mikro hidro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel). Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq.
"Program DEB akan terus dikembangkan di desa-desa dan harapannya semakin banyak desa bisa mandiri secara energi dan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya," kata Fadjar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina hadirkan program DEB di Gelar Teknologi Tepat Guna Kemendes
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Acara tersebut digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 14-17 Juli 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan DEB merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina di pedesaan yang bertujuan mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat desa.
"Program DEB difokuskan pada pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi desa sehingga juga berdampak pada ketahanan dan kemandirian energi di wilayah tersebut," ujar Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Fadjar mengungkapkan, Pertamina membawa program DEB Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara tersebut.
Pertamina menjelaskan, inovasi yang dijalankan karena DEB Cilacap merupakan salah satu proyek percontohan inovasi penggunaan energi bersih dengan teknologi hybrid energy one pole (HEOP) yang menggabungkan sel surya dan kincir angin pada 2017.
Inovasi teknologi tersebut melahirkan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) dari kincir angin dan panel surya yang mengubah Dusun Bondan menjadi terang benderang.
Dusun Bondan sebelumnya selama puluhan tahun sulit terjamah penerangan listrik karena lokasi yang terpencil. Pertamina memfasilitasi teknologi PLTH dengan kapasitas besar berupa lima unit kincir angin dan 24 unit panel surya yang mampu menerangi 78 rumah dan fasilitas umum.
PLTH juga dimanfaatkan untuk aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi.
Dalam pengelolaannya, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap memberikan kepercayaan kepada masyarakat lokal sehingga operasional DEB bisa berkelanjutan. Dusun Bondan pun ditetapkan sebagai desa mandiri energi (DME) pada 2019, 2020, dan 2021 dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah serta berbagai penghargaan lain.
Secara nasional, kata Fadjar, Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 titik di seluruh Indonesia. Pertamina mengembangkan energi bersih dengan memanfaatkan lima jenis energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hibrid dari energi surya dan angin.
Hingga akhir 2023, program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (hibrid/matahari dan Angin), 28.000 Watt (mikro hidro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel). Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq.
"Program DEB akan terus dikembangkan di desa-desa dan harapannya semakin banyak desa bisa mandiri secara energi dan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya," kata Fadjar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina hadirkan program DEB di Gelar Teknologi Tepat Guna Kemendes
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024