Semarang (ANTARA GORONTALO) - Polrestabes Semarang, Jawa Tengah menyelidiki
kasus perkosaan yang dialami seorang siswa Sekolah Dasar (SD) yang
diduga dilakukan oleh puluhan pemuda.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Kumarsini di Semarang, Senin, membenarkan adanya laporan dugaan perkosaan tersebut.
"Kami masih lidik untuk laporan tersebut," katanya.
Korban perkosaan SR (12) siswa SD Penggaron, Kota Semarang diduga diperkosa oleh 21 pemuda.
Korban diduga diperkosa tiga kali dalam kesempatan yang berbeda-beda.
Korban diduga diperkosa dalam rantang waktu antara 7 hingga 21 Mei 2016 di tiga lokasi yang berbeda.
Kumarsini menambahkan saat ini petugas masih mendalami keterangan dari korban, termasuk lokasi kejadian serta jumlah pelaku.
"Korban masih bingung untuk menunjukkan lokasi kejadiannya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu kiat dan perlakukan khusus untuk mengorek informasi-informasi tersebut.
Peristiwa perkosaan terhadap anak di bawah umur ini dilaporkan sudah diketahui oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Kumarsini di Semarang, Senin, membenarkan adanya laporan dugaan perkosaan tersebut.
"Kami masih lidik untuk laporan tersebut," katanya.
Korban perkosaan SR (12) siswa SD Penggaron, Kota Semarang diduga diperkosa oleh 21 pemuda.
Korban diduga diperkosa tiga kali dalam kesempatan yang berbeda-beda.
Korban diduga diperkosa dalam rantang waktu antara 7 hingga 21 Mei 2016 di tiga lokasi yang berbeda.
Kumarsini menambahkan saat ini petugas masih mendalami keterangan dari korban, termasuk lokasi kejadian serta jumlah pelaku.
"Korban masih bingung untuk menunjukkan lokasi kejadiannya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu kiat dan perlakukan khusus untuk mengorek informasi-informasi tersebut.
Peristiwa perkosaan terhadap anak di bawah umur ini dilaporkan sudah diketahui oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016