Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut penyelenggaraan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendorong peningkatan produksi serta pengembangan potensi industri sagu nasional.
Agus menyampaikan, pertumbuhan pasar pati sagu secara global diprediksi akan tumbuh hingga 560 miliar dolar AS pada 2031. Indonesia pun harus ambil bagian di dalamnya, mengingat potensi sagu yang dimiliki Tanah Air begitu besar.
"Semoga kita bisa bersama-sama dapat merumuskan berbagai usulan kebijakan agar potensi bisa dioptimalkan. Mari kita sama-sama berpikir out of the box, bagaimana untuk mempercepat dukungan agar industri pengolahan sagu bisa tumbuh di Indonesia," ujar Agus dalam pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, 85 persen lahan sagu di seluruh dunia berada di Indonesia. Menurut Agus, sudah sewajarnya apabila Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam hal komoditas sagu.
Hilirisasi industri sagu pun diharapkan Agus tidak hanya berhenti sampai pada pati sagu saja, tetapi juga dapat memacu pertumbuhan produk hilir lainnya seperti mie dan beras analog sagu serta produk non pangan seperti bioenergi.
Agus menyebut, penguatan riset sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan hilirisasi sagu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah berkomitmen untuk terus meningkatkan hilirisasi pengembangan sagu melalui pengembangan diversifikasi produk, fasilitasi kerja sama antar industri pengolahan dan pengguna, mendorong program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta program restrukturisasi mesin dan peralatan bagi industri pengolahan sagu.
"Selain itu, Kemenperin berupaya bersinergi dengan pemangku kepentingan lain dari pusat maupun daerah sebagai langkah percepatan pengembangan industri pengolahan sagu," katanya.
Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 mengajak partisipasi dari berbagai kementerian dan lembaga, akademisi serta praktisi.
Dalam rangkaian acara ini, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan beras analog sagu instan antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan dengan Pusat Riset Agro Industri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan dari pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri pengembangan dan pengolahan sagu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin: Simposium nasional dorong peningkatan industri sagu
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Agus menyampaikan, pertumbuhan pasar pati sagu secara global diprediksi akan tumbuh hingga 560 miliar dolar AS pada 2031. Indonesia pun harus ambil bagian di dalamnya, mengingat potensi sagu yang dimiliki Tanah Air begitu besar.
"Semoga kita bisa bersama-sama dapat merumuskan berbagai usulan kebijakan agar potensi bisa dioptimalkan. Mari kita sama-sama berpikir out of the box, bagaimana untuk mempercepat dukungan agar industri pengolahan sagu bisa tumbuh di Indonesia," ujar Agus dalam pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, 85 persen lahan sagu di seluruh dunia berada di Indonesia. Menurut Agus, sudah sewajarnya apabila Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam hal komoditas sagu.
Hilirisasi industri sagu pun diharapkan Agus tidak hanya berhenti sampai pada pati sagu saja, tetapi juga dapat memacu pertumbuhan produk hilir lainnya seperti mie dan beras analog sagu serta produk non pangan seperti bioenergi.
Agus menyebut, penguatan riset sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan hilirisasi sagu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah berkomitmen untuk terus meningkatkan hilirisasi pengembangan sagu melalui pengembangan diversifikasi produk, fasilitasi kerja sama antar industri pengolahan dan pengguna, mendorong program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta program restrukturisasi mesin dan peralatan bagi industri pengolahan sagu.
"Selain itu, Kemenperin berupaya bersinergi dengan pemangku kepentingan lain dari pusat maupun daerah sebagai langkah percepatan pengembangan industri pengolahan sagu," katanya.
Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 mengajak partisipasi dari berbagai kementerian dan lembaga, akademisi serta praktisi.
Dalam rangkaian acara ini, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan beras analog sagu instan antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan dengan Pusat Riset Agro Industri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan dari pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri pengembangan dan pengolahan sagu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin: Simposium nasional dorong peningkatan industri sagu
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024