Sutradara "Alien Romulus" Fede Álvarez mengungkapkan asal-usul ide cerita film garapannya itu yang ternyata terinspirasi dari adegan yang dihapus dalam “Aliens” tahun 1986.
Fede menjelaskan adegan film yang dimaksud menampilkan sekelompok anak-anak berlarian di koloni. Kemudian, Fede membayangkan bagaimana kehidupan anak-anak tersebut yang hidup dan tumbuh di koloni sempit saat usia mereka menginjak 20-an tahun.
"Ada adegan di mana sekelompok anak-anak berlarian di antara para pekerja di koloni. Saya memikirkan bagaimana rasanya untuk para remaja ini tumbuh di koloni yang sangat kecil dan apa yang terjadi ketika mereka mencapai usia awal 20-an," kata Fede dalam keterangan resminya, Jumat.
Dia menambahkan, “Alien: Romulus” merupakan film dari waralaba “Alien” pertama yang menampilkan anak-anak muda sebagai karakter utama.
“Alien: Romulus” menceritakan tentang sekelompok anak muda dari koloni luar angkasa yang bertemu dengan bentuk kehidupan paling menakutkan di alam semesta ketika mereka menjelajahi stasiun luar angkasa yang sudah tidak berfungsi, dengan harapan bisa menemukan teknologi yang diperlukan untuk meninggalkan planet mereka.
Film terbaru dari kisah klasik "Alien" yang pertama kali hadir pada 1979 silam ini didukung dengan penggunaan teknologi serta efek CGI canggih.
Fede bekerja sama Carlos Rosari, yang sebelumnya terlibat sebagai desainer kostum dalam serial pemenang “Shogun”, perancang set Zsuzsanna Sipos — yang juga turut menggarap “Dune: Part Two”, serta Gábor Kiszelly, yang dikenal lewat film “Poor Things”, sebagai special effects supervisor.
Dengan dukungan dari Ridley Scott, Fede juga memutuskan untuk tetap memberi sentuhan klasik lewat visual dari film ini dengan menggunakan gaya visual efek yang dari film “Alien” karya Ridley Scott di tahun 1979.
Alien-alien seperti Xenomorph, Facehugger, Chestbursters yang menjadi sosok monster mengerikan dalam film ini dibuat oleh tiga studio efek berbeda menggunakan teknik unik dengan animatronik, kostum, bunraku (boneka tangan tradisional dari Jepang), dan CGI.
Khusus untuk film ini, 80 seniman dari Legacy Effects termasuk seniman digital, konseptor, pematung, pelukis, dan ahli robotika membuat empat Xenomorph.
Untuk alien Facehuggers, para desainer dari WĒTĀ WORKSHOP membuat 12 versi; ada Facehugger animatronik yang dapat membuka pintu dan dapat diprogram, ada yang hanya bergerak sedikit, dan ada pula yang dikendalikan dari jarak jauh dan berlari di sekitar set.
Sedangkan untuk alien Chestbursters, sutradara Fede Álvarez secara khusus meminta Alec Gillis, pemilik STUDIO GILLIS yang turut berkontribusi dalam “Aliens,” “Alien 3,” and “Alien vs. Predator,” untuk membuat Chestbursters dan efek telur dalam film ini.
Film “Alien: Romulus” diproduksi oleh Ridley Scott, yang menyutradarai film pertama "Alien" dan memproduksi serta menyutradarai seri "Prometheus" dan "Alien: Covenant," Michael Pruss dan Walter Hill, dengan Fede Álvarez, Elizabeth Cantillon, Brent O’Connor, dan Tom Moran sebagai produser eksekutif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sutradara Fede Álvarez ungkap inspirasi cerita film "Alien Romulus"
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Fede menjelaskan adegan film yang dimaksud menampilkan sekelompok anak-anak berlarian di koloni. Kemudian, Fede membayangkan bagaimana kehidupan anak-anak tersebut yang hidup dan tumbuh di koloni sempit saat usia mereka menginjak 20-an tahun.
"Ada adegan di mana sekelompok anak-anak berlarian di antara para pekerja di koloni. Saya memikirkan bagaimana rasanya untuk para remaja ini tumbuh di koloni yang sangat kecil dan apa yang terjadi ketika mereka mencapai usia awal 20-an," kata Fede dalam keterangan resminya, Jumat.
Dia menambahkan, “Alien: Romulus” merupakan film dari waralaba “Alien” pertama yang menampilkan anak-anak muda sebagai karakter utama.
“Alien: Romulus” menceritakan tentang sekelompok anak muda dari koloni luar angkasa yang bertemu dengan bentuk kehidupan paling menakutkan di alam semesta ketika mereka menjelajahi stasiun luar angkasa yang sudah tidak berfungsi, dengan harapan bisa menemukan teknologi yang diperlukan untuk meninggalkan planet mereka.
Film terbaru dari kisah klasik "Alien" yang pertama kali hadir pada 1979 silam ini didukung dengan penggunaan teknologi serta efek CGI canggih.
Fede bekerja sama Carlos Rosari, yang sebelumnya terlibat sebagai desainer kostum dalam serial pemenang “Shogun”, perancang set Zsuzsanna Sipos — yang juga turut menggarap “Dune: Part Two”, serta Gábor Kiszelly, yang dikenal lewat film “Poor Things”, sebagai special effects supervisor.
Dengan dukungan dari Ridley Scott, Fede juga memutuskan untuk tetap memberi sentuhan klasik lewat visual dari film ini dengan menggunakan gaya visual efek yang dari film “Alien” karya Ridley Scott di tahun 1979.
Alien-alien seperti Xenomorph, Facehugger, Chestbursters yang menjadi sosok monster mengerikan dalam film ini dibuat oleh tiga studio efek berbeda menggunakan teknik unik dengan animatronik, kostum, bunraku (boneka tangan tradisional dari Jepang), dan CGI.
Khusus untuk film ini, 80 seniman dari Legacy Effects termasuk seniman digital, konseptor, pematung, pelukis, dan ahli robotika membuat empat Xenomorph.
Untuk alien Facehuggers, para desainer dari WĒTĀ WORKSHOP membuat 12 versi; ada Facehugger animatronik yang dapat membuka pintu dan dapat diprogram, ada yang hanya bergerak sedikit, dan ada pula yang dikendalikan dari jarak jauh dan berlari di sekitar set.
Sedangkan untuk alien Chestbursters, sutradara Fede Álvarez secara khusus meminta Alec Gillis, pemilik STUDIO GILLIS yang turut berkontribusi dalam “Aliens,” “Alien 3,” and “Alien vs. Predator,” untuk membuat Chestbursters dan efek telur dalam film ini.
Film “Alien: Romulus” diproduksi oleh Ridley Scott, yang menyutradarai film pertama "Alien" dan memproduksi serta menyutradarai seri "Prometheus" dan "Alien: Covenant," Michael Pruss dan Walter Hill, dengan Fede Álvarez, Elizabeth Cantillon, Brent O’Connor, dan Tom Moran sebagai produser eksekutif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sutradara Fede Álvarez ungkap inspirasi cerita film "Alien Romulus"
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024