Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengapresiasi upaya soft approach oleh aparat keamanan dalam proses pembebasan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)/Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Menurut dia, metode yang mengedepankan dialog dan pendekatan humanis itu merupakan langkah penting dan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam melakukan operasi-operasi serupa pada masa depan.
"Pendekatan soft approach yang dilakukan ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara yang damai dan terukur. Ini adalah sebuah pencapaian yang perlu kita terus kembangkan dalam menghadapi situasi-situasi serupa ke depan," kata Meutya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Meutya pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan pembebasan Kapten Philip oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2024, serta seluruh pihak yang terlibat dalam operasi tersebut.
Secara khusus, dia memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara (BIN), Pemerintah Provinsi Papua, tokoh-tokoh adat, dan tokoh Gereja di Papua, serta semua pihak yang telah berupaya dalam pembebasan Kapten Philip.
"Pembebasan tersebut dilakukan setelah Kapten Philip disandera selama 19 bulan oleh kelompok bersenjata di Papua," ucapnya.
Meutya berharap agar peristiwa pembebasan Kapten Philip tersebut dapat menjadi momentum bagi terciptanya keamanan dan stabilitas yang lebih baik di tanah Papua.
"Semoga keberhasilan ini menjadi titik awal bagi tercapainya perdamaian dan kesejahteraan yang lebih berkelanjutan di Papua," kata dia.
Sebelumnya, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)/Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 akhirnya dibebaskan pada Sabtu (21/9).
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan pilot Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Polisi Faizal Ramadhani menegaskan bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach dalam upaya pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB.
"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, gereja, adat, dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya," kata Faizal dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi I apresiasi upaya soft approach dalam pembebasan Pilot Philip
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Menurut dia, metode yang mengedepankan dialog dan pendekatan humanis itu merupakan langkah penting dan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam melakukan operasi-operasi serupa pada masa depan.
"Pendekatan soft approach yang dilakukan ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara yang damai dan terukur. Ini adalah sebuah pencapaian yang perlu kita terus kembangkan dalam menghadapi situasi-situasi serupa ke depan," kata Meutya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Meutya pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan pembebasan Kapten Philip oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2024, serta seluruh pihak yang terlibat dalam operasi tersebut.
Secara khusus, dia memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara (BIN), Pemerintah Provinsi Papua, tokoh-tokoh adat, dan tokoh Gereja di Papua, serta semua pihak yang telah berupaya dalam pembebasan Kapten Philip.
"Pembebasan tersebut dilakukan setelah Kapten Philip disandera selama 19 bulan oleh kelompok bersenjata di Papua," ucapnya.
Meutya berharap agar peristiwa pembebasan Kapten Philip tersebut dapat menjadi momentum bagi terciptanya keamanan dan stabilitas yang lebih baik di tanah Papua.
"Semoga keberhasilan ini menjadi titik awal bagi tercapainya perdamaian dan kesejahteraan yang lebih berkelanjutan di Papua," kata dia.
Sebelumnya, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)/Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 akhirnya dibebaskan pada Sabtu (21/9).
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan pilot Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Polisi Faizal Ramadhani menegaskan bahwa Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama ini mengedepankan upaya soft approach daripada hard approach dalam upaya pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB.
"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, gereja, adat, dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya," kata Faizal dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi I apresiasi upaya soft approach dalam pembebasan Pilot Philip
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024