Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Gorontalo mendeklarasikan kampanye damai bersama empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.
Deklarasi yang berlangsung di Kota Gorontalo tersebut dihadiri Penjabat Gubernur Rudy Salahuddin, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta unsur partai politik pengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli di Gorontalo, Selasa mengatakan tujuan deklarasi tersebut sebagai upaya dari pihaknya untuk mencegah terjadinya pelanggaran pada saat kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon maupun partai politik dan tim sukses.
Sejak ditetapkan dan dilakukan pencabutan nomor urut, Bawaslu sudah melakukan pengawasan secara merata.
"Dimulainya deklarasi ini maka kampanye juga akan segera dimulai. Jadi Bawaslu harus memastikan bahwa pelaksanaan pilkada berjalan secara jujur, adil, dan merata. Sehingga keadilan pelaksanaan kampanye akan benar-benar terawasi," katanya.
Ada beberapa hal yang dilarang, salah satunya pasangan calon untuk tidak menghadirkan anak kecil saat kampanye.
Selanjutnya, pihaknya meminta kepada seluruh pasangan calon mulai saat ini, untuk dapat menertibkan alat peraga sosialisasi yang sudah terpampang atau sudah dipasang beberapa hari yang lalu. Hal itu untuk mencegah terjadinya kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.
Adapun isi dari naskah deklarasi damai yaitu mewujudkan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib dan damai, berintegritas tanpa hoaks, tolak politisasi SARA dan politik uang. Serta melaksanakan kampanye pilkada berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Gorontalo diikuti empat pasangan calon.
Calon nomor urut 1 Tonny Uloli dan Marten Taha. Nomor urut 2 Nelson Pomalingo dan Moh. Kris Wartabone. Nomor urut 3 Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar Bahmid. Nomor urut 4 Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Deklarasi yang berlangsung di Kota Gorontalo tersebut dihadiri Penjabat Gubernur Rudy Salahuddin, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta unsur partai politik pengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli di Gorontalo, Selasa mengatakan tujuan deklarasi tersebut sebagai upaya dari pihaknya untuk mencegah terjadinya pelanggaran pada saat kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon maupun partai politik dan tim sukses.
Sejak ditetapkan dan dilakukan pencabutan nomor urut, Bawaslu sudah melakukan pengawasan secara merata.
"Dimulainya deklarasi ini maka kampanye juga akan segera dimulai. Jadi Bawaslu harus memastikan bahwa pelaksanaan pilkada berjalan secara jujur, adil, dan merata. Sehingga keadilan pelaksanaan kampanye akan benar-benar terawasi," katanya.
Ada beberapa hal yang dilarang, salah satunya pasangan calon untuk tidak menghadirkan anak kecil saat kampanye.
Selanjutnya, pihaknya meminta kepada seluruh pasangan calon mulai saat ini, untuk dapat menertibkan alat peraga sosialisasi yang sudah terpampang atau sudah dipasang beberapa hari yang lalu. Hal itu untuk mencegah terjadinya kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.
Adapun isi dari naskah deklarasi damai yaitu mewujudkan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib dan damai, berintegritas tanpa hoaks, tolak politisasi SARA dan politik uang. Serta melaksanakan kampanye pilkada berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Gorontalo diikuti empat pasangan calon.
Calon nomor urut 1 Tonny Uloli dan Marten Taha. Nomor urut 2 Nelson Pomalingo dan Moh. Kris Wartabone. Nomor urut 3 Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar Bahmid. Nomor urut 4 Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie.***
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024