Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala BMKG Gorontalo Indar Adi Waluyo mengatakan tinggi gelombang laut di Teluk Tomini, Selasa, mencapai 0,5 hingga satu meter.
Sementara tinggi gelombang di Perairan Utara Gorontalo mencapai 0,25 - 0,5 meter, dengan kondisi angin diperkirakan secara umum bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan.
"Kecepatan angin maksimum diprediksi sebesar 10 Knots atau 20 kilometer per jam," ujarnya di Gorontalo.
Sedangkan cuaca diperkirakan berawan banyak, dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang.
BMKG juga memprediksi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Barat, Tengah dan Utara Gorontalo yakni meliputi Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dan meminta warga mewaspadai dampaknya.
Jika tahun 2015 wilayah Gorontalo mengalami kemarau yang ekstrim, maka tahun ini BMKG memperkirakan hal itu tidak akan terjadi pada musim kemarau.
"Kami memprakirakan bahwa tahun ini secara nasional, periode kemaraunya tidak sekering tahun 2015," ujar Prakirawan BMKG Gorontalo Fathuri.
Bahkan, lanjutnya, pada kwartal akhir tahun 2016 beberapa lembaga meteorologi dunia termasuk BMKG memprediski peluang adanya La Nina.
La Nina merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik, yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya.
Sebelumnya BMKG menyatakan puncak musim hujan di Kota Gorontalo, akan terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2016.
"Bulan tersebut masuk puncak hujan, artinya jumlah curah hujannya tertinggi dibanding bulan-bulan lainnya," katanya.
Selain Kota Gorontalo, yang mengalami puncak hujan pada bulan yang sama adalah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.
Kondisi musim di Gorontalo bagian Selatan tersebut, berbeda dengan di bagian Utara yang memasuki musim kemarau pada Juni 2016.
Menurutnya, Kabupaten Gorontalo Utara telah lebih dulu memasuki musim hujan sehingga lebih cepat masuk musim kemarau.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Sementara tinggi gelombang di Perairan Utara Gorontalo mencapai 0,25 - 0,5 meter, dengan kondisi angin diperkirakan secara umum bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan.
"Kecepatan angin maksimum diprediksi sebesar 10 Knots atau 20 kilometer per jam," ujarnya di Gorontalo.
Sedangkan cuaca diperkirakan berawan banyak, dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang.
BMKG juga memprediksi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Barat, Tengah dan Utara Gorontalo yakni meliputi Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dan meminta warga mewaspadai dampaknya.
Jika tahun 2015 wilayah Gorontalo mengalami kemarau yang ekstrim, maka tahun ini BMKG memperkirakan hal itu tidak akan terjadi pada musim kemarau.
"Kami memprakirakan bahwa tahun ini secara nasional, periode kemaraunya tidak sekering tahun 2015," ujar Prakirawan BMKG Gorontalo Fathuri.
Bahkan, lanjutnya, pada kwartal akhir tahun 2016 beberapa lembaga meteorologi dunia termasuk BMKG memprediski peluang adanya La Nina.
La Nina merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik, yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya.
Sebelumnya BMKG menyatakan puncak musim hujan di Kota Gorontalo, akan terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2016.
"Bulan tersebut masuk puncak hujan, artinya jumlah curah hujannya tertinggi dibanding bulan-bulan lainnya," katanya.
Selain Kota Gorontalo, yang mengalami puncak hujan pada bulan yang sama adalah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.
Kondisi musim di Gorontalo bagian Selatan tersebut, berbeda dengan di bagian Utara yang memasuki musim kemarau pada Juni 2016.
Menurutnya, Kabupaten Gorontalo Utara telah lebih dulu memasuki musim hujan sehingga lebih cepat masuk musim kemarau.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016