Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendorong petani di daerah tersebut untuk menanam Jahe Merah dan Putih.

Bupati Indra Yasin, Selasa di Gorontalo mengatakan, hamparan lahan kosong di daerah ini masih sangat luas, sehingga petani diharapkan memanfaatkannya dengan tepat.

Mereka didorong menanam Jahe yang saat ini harganya sedang naik yakni pada kisaran Rp30.000-Rp40.000 per kilo gram, padahal sebelumnya hanya Rp7.000-Rp10.000 per kilo gram.

Ada satu desa di Kecamatan Tomilito, bernama Desa Huidu Melito dalam bahasa Gorontalo, yang artinya Jahe atau Goraka.

Hingga kini petani di desa tersebut terus menanam Jahe, namun produksinya masih sangat terbatas sehingga belum mampu memenuhi permintaan komoditas rempah-rempah ini untuk ekspor.

Padahal, permintaan Jahe dari beberapa negara, khususnya Arab sangat tinggi. Bahkan kabupaten ini didorong memproduksi 2 ton Jahe per bulan untuk ekspor.

Seluruh areal tanam di kabupaten ini potensial untuk tanaman Jahe, sehingga instansi teknis terkait khususnya para penyuluh pertanian melalui Badan Penyuluhan Pertanian diminta untuk melakukan transfer teknologi kepada petani, tentang budidaya Jahe dengan umur panen 6 bulan.

Marten Mbuinga, petani Desa Bulontio Kecamatan Sumalata mengaku siap mengembangkan tanaman Jahe.

Ia berharap, Pemerintah Daerah mendukung petani dengan menyalurkan bibit dan memudahkan pengelolaan lahan tidur untuk mendukung produksi Jahe di daerah ini.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016