Penjabat (Pj) Gubernur Rudy Salahuddin melaporkan langsung kesiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Gorontalo ke Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Kota Gorontalo, Kamis.
Hal pertama yang dilaporkan Rudy adalah dana hibah Pilkada melalui APBD Provinsi Gorontalo maupun kabupaten dan kota kepada KPU dan Bawaslu sudah terealisasi 100 persen.
Selanjutnya dana hibah untuk pengamanan Pilkada kepada TNI/Polri dari Pemprov juga sudah 100 persen. Tetapi untuk kabupaten dan kota masih tersisa dua kabupaten lainnya yaitu Boalemo dan Bone Bolango masih 50 persen, sisanya dialokasikan melalui APBD perubahan yang akan dicairkan pada pekan ini.
"Terkait logistik Pilkada kami laporkan pak Wamen, dari 17 item pilkada, tujuh sudah lengkap dan sudah berada di Gorontalo," ucap Rudy.
Yaitu kotak suara, bilik suara, segel, kabel tis, tinta, daftar pasangan calon satu plano dan daftar pasangan calon setengah plano. Sedangkan sisanya sudah proses pengiriman termasuk surat suara Gubernur Dan Wakil Gubernur, surat suara Bupati, Wali Kota, dan Wakil Bupati, Wakil Wali Kota," kata Rudy.
Untuk kerawanan kampanye di Provinsi Gorontalo dijelaskan Rudy, terdapat beberapa titik kerawanan yang sudah antisipasi. Pertama adalah fanatisme pendukung pasangan calon, euforia para pendukung saat pelaksanaan kampanye, dan ketiga adu gagasan antar calon, yang dapat menyebabkan saling serang atau black campaign.
Rudy juga menambahkan indeks demokrasi Indonesia di Provinsi Gorontalo berada pada kategori sedang dengan peringkat 12 dari 34 provinsi se Indonesia.
"Minggu ke depan ini akan mulai memasuki masa tenang, yaitu di antara tanggal 24 – 26 November. Kita di Provinsi Gorontalo akan melakukan penertiban pembersihan alat peraga kampanye sesegera mungkin, sekaligus akan melakukan monitoring di setiap kecamatan untuk memastikan jalannya pilkada serentak. Kemudian tentu yang akan terus kami pantau adalah netralitas ASN, serta politik uang," kata dia.
Melalui laporan Pj Gubernur Rudy tersebut, Wamendagri Bima Arya Sugiarto menilai, situasi Pilkada di Gorontalo saat ini landai dan terkendali. Sehingga, Kemendagri tidak akan memberikan catatan khusus terhadap dinamika politik keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Gorontalo.
"Kami melihat tidak ada situasi-situasi yang perlu dikhawatirkan di sini, karena saya mengenal juga pak gubernur. Kita sama – sama adalah pekerja keras dan sangat komunikatif. Pak Rudy bisa berkomunikasi dari segala arah, ke atas ke bawah, ke kiri ke kanan, jadi menurut saya itu menjadi modal yang sangat luar biasa untuk menjaga kondusifitas di daerah ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Hal pertama yang dilaporkan Rudy adalah dana hibah Pilkada melalui APBD Provinsi Gorontalo maupun kabupaten dan kota kepada KPU dan Bawaslu sudah terealisasi 100 persen.
Selanjutnya dana hibah untuk pengamanan Pilkada kepada TNI/Polri dari Pemprov juga sudah 100 persen. Tetapi untuk kabupaten dan kota masih tersisa dua kabupaten lainnya yaitu Boalemo dan Bone Bolango masih 50 persen, sisanya dialokasikan melalui APBD perubahan yang akan dicairkan pada pekan ini.
"Terkait logistik Pilkada kami laporkan pak Wamen, dari 17 item pilkada, tujuh sudah lengkap dan sudah berada di Gorontalo," ucap Rudy.
Yaitu kotak suara, bilik suara, segel, kabel tis, tinta, daftar pasangan calon satu plano dan daftar pasangan calon setengah plano. Sedangkan sisanya sudah proses pengiriman termasuk surat suara Gubernur Dan Wakil Gubernur, surat suara Bupati, Wali Kota, dan Wakil Bupati, Wakil Wali Kota," kata Rudy.
Untuk kerawanan kampanye di Provinsi Gorontalo dijelaskan Rudy, terdapat beberapa titik kerawanan yang sudah antisipasi. Pertama adalah fanatisme pendukung pasangan calon, euforia para pendukung saat pelaksanaan kampanye, dan ketiga adu gagasan antar calon, yang dapat menyebabkan saling serang atau black campaign.
Rudy juga menambahkan indeks demokrasi Indonesia di Provinsi Gorontalo berada pada kategori sedang dengan peringkat 12 dari 34 provinsi se Indonesia.
"Minggu ke depan ini akan mulai memasuki masa tenang, yaitu di antara tanggal 24 – 26 November. Kita di Provinsi Gorontalo akan melakukan penertiban pembersihan alat peraga kampanye sesegera mungkin, sekaligus akan melakukan monitoring di setiap kecamatan untuk memastikan jalannya pilkada serentak. Kemudian tentu yang akan terus kami pantau adalah netralitas ASN, serta politik uang," kata dia.
Melalui laporan Pj Gubernur Rudy tersebut, Wamendagri Bima Arya Sugiarto menilai, situasi Pilkada di Gorontalo saat ini landai dan terkendali. Sehingga, Kemendagri tidak akan memberikan catatan khusus terhadap dinamika politik keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Gorontalo.
"Kami melihat tidak ada situasi-situasi yang perlu dikhawatirkan di sini, karena saya mengenal juga pak gubernur. Kita sama – sama adalah pekerja keras dan sangat komunikatif. Pak Rudy bisa berkomunikasi dari segala arah, ke atas ke bawah, ke kiri ke kanan, jadi menurut saya itu menjadi modal yang sangat luar biasa untuk menjaga kondusifitas di daerah ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024