Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Provinsi Gorontalo mengkampanyekan gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi melalui lokakarya kepada berbagai pihak.

Ketua Tim Penggerak PKK dan Pembina SPAK Idah Syahidah di Gorontalo, Selasa, mengatakan korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit yang sulit disembuhkan dan merupakan fenomena yang kompleks.

Untuk memberantas korupsi di negara ini, kata dia, tidak cukup hanya dengan melakukan suatu tindakan represif. "Namun yang lebih mendasar lagi adalah melakukan tindakan preventif atau pencegahan," katanya.

Meski sudah merdeka hidup nyaman di negeri sendiri, lanjutnya, perempuan Indonesia di abad ini senantiasa harus menyadari dan mewaspadai bahaya nyata di depan mata yang dapat mengancam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yakni korupsi.

"Sebagai seorang perempuan khususnya posisi kita sebagai seorang ibu yang merupakan sentral perekonomian dalam keluarga haruslah peka dan sadar akan bahaya korupsi ini," ujarnya.

Ia menjelaskan Terkadang dalam mendidik putra-putri, orang tua secara tidak sadar mengajarkan hal-hal yang kurang baik.

"Saya pernah membaca sebuah buku, penelitian menyebutkan bahwa hanya 4 persen orang tua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya meskipun dalam kehidupan ini terkadang kita berbohong demi kebaikan," tambahnya.

Lebih lanjut Idah mengatakan, belum lama ini SPAK telah melaksanakan pencanangan sekolah anti korupsi yang pelaksanaannya di salah satu SMP di kota Gorontalo.

Pada pencanangan tersebut diisi pula dengan simulasi games anti korupsi, yang mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab dan tidak melakukan korupsi.

Dengan adanya pencanangan tersebut anak-anak sekolah diharapkan bisa mengerti dan paham tentang bahaya korupsi.

"Masalah korupsi adalah tanggung jawab kita semua, dimana sejak dini kita harus membiasakan anak-anak dalam mendidik dan membentuk karakter yang baik," katanya. 

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016