Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olah Raga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo Weni Liputo mengatakan jumlah buta aksara di daerah itu tahun 2016, tersisa 2.122 orang.

"Pada tahun 2011 angka buta aksara masih cukup banyak, sekitar 15.220 orang," kata Weni saat peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-51 tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis.

Menurutnya, Gorontalo termasuk provinsi yang sukses melaksanakan program penuntasan buta aksara, dimana pemerintah terus fokus dalam pemberantasan, sehingga ditargetkan tahun 2017 Gorontalo sudah bebas buta aksara.

Namun masih harus melihat bahwa penuntasan buta aksara juga berada pada kemampuan literasi yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat itu sendiri, dimana kali ini pemerintah Gorontalo menampilkan produk dari mereka yang telah ikut program di sejumlah lemabaga pemberdayaan.

"Mereka kita ikutkan kursus-kursus pada lembaga seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang mengikuti program keaksaraan tapi diberikan keterampilan," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa terkait dengan keterampilan yang diberikan tersebut, mereka bisa menghasilkan produk yang bernilai ekonomi, seperti yang ditampilkan pada peringatan HAI ke-51 ini.

Pihaknya berharap ini bukan sekedar mengentaskan anak-anak atau warga yang menderita buta aksara, tetapi membantu mereka dengan pelatihan keterampilan yang dapat membantu perekonomian mereka sendiri.

"Keberhasilan penuntasan buta aksara ini, harus terus mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk data yang ada di pemerintah kabupaten/kota," ujarnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016