Analis sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan bahwa pelaku pasar terpantau bereaksi cukup negatif terhadap pengumuman PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang melakukan transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace, dan berfokus untuk berjualan produk virtual.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (08/01) pukul 15.30, saham BUKA tercatat menurun 6 poin atau 4,92 persen ke posisi Rp116 per saham.

“Dalam jangka pendek, reaksi pasar terhadap pengumuman ini telah terlihat cukup negatif,” ujar Hendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan dari data perdagangan itu menandakan adanya kekhawatiran investor terhadap potensi penurunan pendapatan dari segmen marketplace fisik yang sebelumnya menjadi tulang punggung Bukalapak.

“Penurunan ini mencerminkan ketidakpastian investor atas prospek bisnis Bukalapak setelah transisi ini,” ujar Hendra.

Ia mengatakan keputusan ini berisiko menurunkan pendapatan perusahaan dalam jangka pendek, terutama karena segmen marketplace fisik memiliki basis pelanggan yang luas dan sudah mapan.

Ia melanjutkan penutupan segmen ini bisa mengurangi diversifikasi sumber pendapatan perusahaan dan meningkatkan ketergantungan pada layanan produk virtual, yang mungkin membutuhkan waktu untuk mencapai skala yang menguntungkan.

Dari sisi positif, Hendra menjelaskan fokus Bukalapak pada produk virtual seperti pulsa, paket data, token listrik, dan layanan pembayaran lainnya memang sesuai dengan tren digitalisasi yang semakin kuat di Indonesia.

Apabila Bukalapak berhasil mengoptimalkan layanan ini, menurutnya, ada peluang untuk meningkatkan margin keuntungan, karena layanan digital umumnya memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan penjualan barang fisik.

“Selain itu, konsumen yang terbiasa dengan platform Bukalapak untuk transaksi fisik bisa diarahkan untuk menggunakan layanan digital mereka, asalkan transisi ini dilakukan dengan lancar dan tanpa mengganggu pengalaman pengguna,” ujar Hendra.

Lebih lanjut, Hendra menyebut tantangan utama adalah bagaimana Bukalapak dapat mempertahankan kepercayaan pasar selama proses transisi ini.

Ia mengatakan kehilangan pendapatan dari marketplace fisik bisa menjadi risiko yang signifikan jika tidak segera diimbangi dengan peningkatan substansial dari segmen produk virtual.

“Keberhasilan strategi ini akan sangat tergantung pada kemampuan Bukalapak untuk meningkatkan penetrasi pasar dalam layanan virtual dan menjaga kepuasan pelanggan mereka,” ujar Hendra.

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis sebut pasar respons negatif Bukalapak tutup lapak 'marketplace'

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025