Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Staf Ahli Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ridwan Yasin menilai Gorontalo bisa dikembangkan sebagai pusat "halal tourism", guna melengkapi destinasi pariwista halal di provinsi lainnya di Indonesia.
"Gorontalo ingin dikenal sebagai "Serambi Medinah" di mana mayoritas penduduknya adalah muslim," kata Ridwan di sela-sela "Indonesia Midle East Update (IMEU) 2016" di Gorontalo, Senin.
Dirinya yakin dengan kekayaan kultural di Gorontalo berjalan seiring dan mencerminkan adanya potensi yang besar, sehingga Kemenlu memilih Gorontalo untuk pelaksanaan IMEU tahun ini.
Menurutnya, kegiatan IMEU adalah bagian dari upaya diplomasi ekonomi kementerian luar negeri, dalam menjembatani keinginan daerah-daerah di Indonesia untuk mencari peluang kerjasama dalam berbagai pihak di luar negeri.
"Kegiatan ini diarahkan untuk menciptakan peluang pasar, mendorong investasi daerah serta meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah melalui berbagai potensi itu sendiri," ujarnya.
Provinsi Gorontalo sangat potensial baik dilihat dari proyek bisnis maupun daya tarik wistanya, dimana pemerintah mengenal Gorontalo identik dengan komoditas jagung.
Selain itu, provinsi Gorontalo juga dikenal sebagai penghasil kelapa, kakao, kopi dan agrobisnis lainya, selain itu ada juga produk kelautan berupa udang vaname, sapi dan terintegrasi dengan pembangkit mikrohydro serta geothermal.
"Untuk peluang investasi, Pariwisata Gorontalo menawarkan berupa pengembangan resort di pulau Saronde, Taman laut Olele dan lokasi pemandian air panas Pentadio resort," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa potensi yang ada di Gorontalo ini harus terus didukung, untuk mendapat akses pasar keluar negeri, sehinga hal inilah yang mendorong pihaknya di Kemenlu memilih Gorontalo sebagai penyelenggaran IMEU tahun ini.
Ia berharap melalui IMEU ini dapat tercipta suatu interaksi dukungan yang saling menguntungkan antara pemerintah daerah dan pengusaha lokal dengan calon investor asal negara Timur Tengah, yang selayaknya ditindaklanjuti jadi kesepakatan bisnis dan investasi.
"Melalui `One on One Meeting` dan kunjungan langsung ke daerah-daerah yang menjadi sentra potensi di Gorontalo, 27 calon investor asal Timur Tengah akan memliki informasi yang utuh mengenai peluang bisnis dan investasi di provinsi ini,"tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Gorontalo ingin dikenal sebagai "Serambi Medinah" di mana mayoritas penduduknya adalah muslim," kata Ridwan di sela-sela "Indonesia Midle East Update (IMEU) 2016" di Gorontalo, Senin.
Dirinya yakin dengan kekayaan kultural di Gorontalo berjalan seiring dan mencerminkan adanya potensi yang besar, sehingga Kemenlu memilih Gorontalo untuk pelaksanaan IMEU tahun ini.
Menurutnya, kegiatan IMEU adalah bagian dari upaya diplomasi ekonomi kementerian luar negeri, dalam menjembatani keinginan daerah-daerah di Indonesia untuk mencari peluang kerjasama dalam berbagai pihak di luar negeri.
"Kegiatan ini diarahkan untuk menciptakan peluang pasar, mendorong investasi daerah serta meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah melalui berbagai potensi itu sendiri," ujarnya.
Provinsi Gorontalo sangat potensial baik dilihat dari proyek bisnis maupun daya tarik wistanya, dimana pemerintah mengenal Gorontalo identik dengan komoditas jagung.
Selain itu, provinsi Gorontalo juga dikenal sebagai penghasil kelapa, kakao, kopi dan agrobisnis lainya, selain itu ada juga produk kelautan berupa udang vaname, sapi dan terintegrasi dengan pembangkit mikrohydro serta geothermal.
"Untuk peluang investasi, Pariwisata Gorontalo menawarkan berupa pengembangan resort di pulau Saronde, Taman laut Olele dan lokasi pemandian air panas Pentadio resort," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa potensi yang ada di Gorontalo ini harus terus didukung, untuk mendapat akses pasar keluar negeri, sehinga hal inilah yang mendorong pihaknya di Kemenlu memilih Gorontalo sebagai penyelenggaran IMEU tahun ini.
Ia berharap melalui IMEU ini dapat tercipta suatu interaksi dukungan yang saling menguntungkan antara pemerintah daerah dan pengusaha lokal dengan calon investor asal negara Timur Tengah, yang selayaknya ditindaklanjuti jadi kesepakatan bisnis dan investasi.
"Melalui `One on One Meeting` dan kunjungan langsung ke daerah-daerah yang menjadi sentra potensi di Gorontalo, 27 calon investor asal Timur Tengah akan memliki informasi yang utuh mengenai peluang bisnis dan investasi di provinsi ini,"tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016