Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan bahwa situasi di sekitar program nuklir Iran "relatif terkendali" saat ini.
"Kami mencatat situasi yang relatif terkendali di Iran, meskipun sangat dekat dengan ambang batas nuklir," kata Grossi kepada portal Infobae, Sabtu (15/3).
Sementara itu, ujar Grossi, Korea Utara telah melewati ambang batas ini dan saat ini memiliki sekitar 50 hingga 60 hulu ledak nuklir.
Ambang batas nuklir atau latensi nuklir adalah kondisi suatu negara ketika memiliki semua teknologi, infrastruktur, dan keahlian yang diperlukan untuk membangun senjata nuklir dengan cepat, tetapi belum melakukannya.
Pada 2015, Iran menandatangani kesepakatan nuklir dengan China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman, serta Uni Eropa, yang mengharuskan Teheran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Namun pada 2018, AS menarik diri dari kesepakatan dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran—yang menyebabkan runtuhnya kesepakatan tersebut.
Sebagai tanggapan, Iran mengumumkan pengurangan bertahap atas kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut, khususnya dengan mengabaikan pembatasan pada penelitian nuklir dan tingkat pengayaan uranium.
Sumber: RIA Novosti/Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IAEA: Situasi program nuklir Iran relatif terkendali
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025