Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menargetkan pada Maret 2017, segera miliki poliklinik jantung dan mulai dioperasikan pada saat itu juga.

Direktur RSAS Gorontalo dr. Andang Ilato mengungkapkan, banyaknya pasien khusus jantung koroner hanya bisa dirujuk keluar daerah, akibat tidak tersedianya fasilitas yang memadai. Untuk itu pembangunan poliklinik jantung dirasa wajib untuk dihadirkan di RSAS.

"Jumlah pasien jantung koroner di Provinsi Gorontalo setiap bulannya mencapai 60 orang. Sebagain besar di rujuk ke Makasar. Apalagi mereka penderita jantung koroner akut yang secepatnya harus mendapat pertolongan," ujarnya, Rabu.

Ia juga menjelaskan, jika pasien harus dirujuk keluar daerah membutuhkan biaya yang sangat besar, terlebih lagi biaya penghidupan keluarga yang turut mendampingi pasien. Dengan hadirnya poliklinik jantung di RSAS, maka biaya itu bisa ditekan.

Sementara untuk sumber daya manusianya, dr Andang mengaku memiliki dua dokter yang ahli pada penderita jantung. Satu dokter masih sementara studi di Makasar untuk mempelajari kateterisasi jantung dan akan selesai pada Februari 2017.

"Untuk biaya pembangunan poliklinik jantung, kami mendapat dana dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp2,4 miliar. Sementara untuk peralatannya kami bekerjasama dengan pihak investor," katanya.

Ditambahkan juga, pada tahun 2017 ini kapasitas ruang inap di RSAS akan segera bertambah sebanyak 100 unit. Karena dengan kapasitas kamar tidur yang berjumlah 350 unit dinilai tidak mencukupi.

Terlebih jika ada kejadian luar biasa (KLB) yang bisa membludak jumlah pasien. Karena kelebihan kapasitas, terpaksa rumah sakit merawat pasien di bagian koridor.

"Kami mendapat kucuran anggaran sebanyak Rp86 miliar, pekerjaannya akan dimulai bulan maret. Diharapkan tahun 2018 ruangan itu sudah bisa dimanfaatkan," tutupnya. 

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017