Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mengembangkan potensi hutan mangrove sebagai lokasi eko-wisata di daerah ini.

Hal itu diungkap Bupati Indra Yasin, Selasa di Gorontalo, pada pertemuannya dengan aparatur pemerintah daerah terkait rencana pengembangan kawasan hutan mangrove seperti yang berhasil dilakukan di Desa Langge, Kecamatan Anggrek.

Data Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi setempat tahun 2015 kata Bupati Indra, luas hutan mangrove di daerah ini mencapai 5.483,93 hektare.

Luasan yang mengalami rusak berat mencapai 2.902 hektare, rusak ringan mencapai 97 hektare dan yang tidak rusak mencapai 2.484 hektare.

Diakuinya, proses rehabilitasi kawasan hutan mangrove membutuhkan waktu yang cukup lama, namun upaya tersebut harus dilakukan agar ekosistem tersebut tetap terjaga.

Pemkab pun terus menggalakkan berbagai bentuk upaya koservasi dengan melibatkan masyarakat. Mulai tahun ini kata dia, beberapa luasan yang mengalami rusak parah akan direhabilitasi melalui penataan kawasan eko-wisata yang sangat potensial.

Termasuk melibatkan unsur Perguruan Tinggi dalam bentuk pendampingan, serta instansi teknis terkait yang akan mengkolaborasikan program konservasi, perekonomian , pariwisata dan pendidikan untuk mempercepat penataan kawasan hutan mangrove di daerah ini.

Terkait rencana pengembangan kawasan edukasi hutan mangrove di Desa Langge, Kecamatan Anggrek yang diinisiasi program CCDP-IFAD Kementerian Kelautan dan Perikanan RI berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat kata Bupati Indra, pemkab mendorong pembentukan peraturan desa.

Peraturan tersebut sangat penting untuk legalitas pengelolaan wisata edukasi yang akan mendorong pertumbuhan perekonomian desa, sebab menjadi salah satu upaya pemerintah desa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017