Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan melakukan langkah-langkah penertiban peredaran Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang tak sesuai peruntukan karena akan menghambat penyerapan gula petani.

Plt Dirjen Perkebunan Kementan Abdul Roni Angkat di Surabaya, Jumat, mengatakan kementeriannya akan melakukan penegakan hukum sebagai upaya menertibkan peredaran GKR tersebut.

“Kami ingin melakukan penegakan hukum dalam arti nyata. Jangan sampai gula yang tidak untuk konsumsi rumah tangga beredar di pasar karena itu menghambat serapan gula petani,” katanya.

Kementan pun melakukan sinergi bersama berbagai pihak untuk menertibkan peredaran GKR termasuk dengan PTPN III, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), serta aparat penegak hukum yakni Kejati Jatim dan Polda Jatim.

Abdul pun mengapresiasi keberhasilan program bongkar ratoon 100 ribu hektare yang akan menjadi fondasi swasembada gula konsumsi pada 2027, disusul swasembada gula industri pada 2029.

Sementara itu, Direktur Utama PT SGN Mahmudi mengatakan pemerintah bersama BUMN pangan telah menyiapkan langkah nyata dalam penyerapan gula petani.

Ia mengatakan telah memastikan bersama BUMN yakni ID Food, bahwa dalam waktu dekat sebanyak 84 ribu ton gula petani di Jawa Timur akan segera diserap.

“Alhamdulillah kemarin melalui SGN dan ID Food sudah mulai cair. Insya Allah hari ini akan ada penyerapan baik gula SGN maupun gula RNI,” ujar Mahmudi.

Mahmudi turut menegaskan kesiapan SGN mendukung penuh program Kementerian Pertanian baik dalam bongkar ratoon maupun penyediaan benih.

Ia mengatakan dari target nasional 100 ribu hektare, PT SGN mendapatkan tugas lebih dari 45.000 hektare yang akan dilakukan secara bertahap dimulai dari serapan gula petani hingga pengembangan kawasan tebu.

“SGN dan seluruh jajaran siap melaksanakan program strategis ini demi terwujudnya swasembada gula nasional,” katanya.

Menurut Mahmudi, langkah kolaboratif itu memperlihatkan keseriusan pemerintah, BUMN, petani dan pedagang untuk membangun tata kelola industri gula yang sehat.

Dengan pengawasan distribusi yang lebih ketat, dukungan penuh bagi petani, serta percepatan pengembangan tebu, maka Indonesia menapaki jalan menuju kemandirian gula yang berkelanjutan.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025