Jenewa, (ANTARA/Xinhua-OANA) - Laporan satu Komisi PBB mengungkapkan taktik brutal yang digunakan oleh semua pihak dalam konflik di Suriah antara Juli dan Desember 2016 mengakibatkan penderitaan yang tak terhingga bagi warga sipil Suriah.

Laporan tersebut, yang disiarkan oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengenai Republik Arab Suriah, mendapati serangan udara oleh pemerintah dan pemboman membabi-buta olah kelompok bersenjata menteror warga sipil lokal.

"Sejumlah serangan ini dilancarkan tanpa sasaran militer yang jelas dan tak memiliki tujuan lain kecuali menteror warga sipil," kata laporan itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Berdasarkan 291 wawancara dan banyak citra satelit, gambar, video dan catatan medis, laporan tersebut mengungkapkan karena telah jelas bahwa Aleppo akan diambil-alih oleh pasukan pro-pemerintah, semua pihak terus melakukan pelanggaran brutal dan luas.

"Di beberapa kabupaten, kelompok bersenjata menembaki warga sipil guna mencegah mereka pergi, dan secara efektif menggunakan mereka sebagai tameng manusia," kata laporan tersebut.

Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengenai Republik Arab Suriah diberi mandat oleh Dewan Hak Asasi Manusia untuk menyelidiki dan mencatat semua pelanggaran hukum internasional sejak Maret 2011 di Suriah.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017