Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mendukung penuh kegiatan Festival Seni dan Budaya Jawa Tondano (Fesbudjaton) ke XII tahun 2017 di Yosonegoro, sebagai bentuk pelestarian budaya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu, mengatakan pemkab mendukung oenuh kegiatan tersebut dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan, seperti promosi hingga anggaran.

"Untuk festival tahun ini, kami memberikan anggaran Rp200 juta dan promosi diberbagai media untuk menyukeskan kegiatan budaya Jaton ini," kata Ruslan, Sabtu.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, pada pembukaan kegiatan itu mengatakan, etnis Jaton mulai ada di Gorontalo yaitu di Desa Yosonegoro pada sekitar tahun 1900 dan hingga saat ini mulai berkembang hingga ke daerah lain.

"Ini merupakan kekayaan budaya bangsa kita, oleh karena itu perlu dipertahankan," pungkas Nelson Pomalingo.

Ia menjelaskan, dalam membangun Kabupaten Gorontalo ada tiga pilar yaitu ilmu agar proses pembangunan dapat terukur, pilar agama agar proses pembangunan terarah, dan pilar budaya yang merupakan jati diri daerah.

"Oleh karena itu, kami selalu memberikan ruang bagi masyarakat yang ada di daerah, dan beberapa kebijakan yang kami lakukan adalah memberikan ruang dan kesempatan bagi kegiatan kebudayaan, baik Jaton, Gorontalo maupun lainnya," ujarnya.

Fesbudjaton merupakan ajang silaturahmi etnis Jawa Tondano (Jaton) dari berbagai daerah di Indonesia Timur.

Pada festival tahun ini, empat daerah di Indonesia Timur yaitu Ternate, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo datang dan berpartisipasi sekaligus bersilaturahmi.

Berbagai jenis lomba yang digelar pada kegiatan itu, yaitu Hadrah tradisional, Hadrah kreasi, Lomba Salawat Jowo, tarian Dana-dana, lomba pidato bahasa jaton dan Dames.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017