Kementerian Komunikasi dan Digital ingin para lulusan dari program unggulan AI Talent Factory berdaya saing di tengah gencarnya dinamika pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) global.
"Kita ingin melakukan leveling up terhadap kemampuan digital talent kita pada hari ini agar bisa berkompetisi, agar bisa mempunyai daya saing yang cukup kuat, di tengah gencarnya dinamika pengembangan teknologi AI di dunia," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria usai memberikan arahan dalam AI Talent Day & Graduation 2025 di Jakarta, Rabu.
Nezar mengatakan mahasiswa yang mengikuti AI Talent Factory akan mengikuti pembelajaran yang menggunakan pendekatan "triple C" yakni (C)omplete, (C)onnect, dan (C)reate.
Modul yang dipelajari berisi hal-hal yang sudah diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi seperti AI terkini. Dari ilmu yang didapatkan diharapkan mahasiswa dapat menyesuaikan diri dan memenuhi kebutuhan industri ketika telah menyelesaikan pendidikannya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa mahasiswa diharapkan bisa menghadirkan berbagai solusi dengan intervensi yang menggunakan teknologi AI untuk menjawab berbagai tantangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami berharap pendidikan ini bukan menjadi tujuan akhir, tapi menjadi titik awal bagi generasi muda kita untuk bisa semakin bergairah untuk mendalami teknologi baru ini," kata dia.
Sejauh ini melalui program itu Kementerian Komunikasi dan Digital sudah bekerja sama dengan sejumlah universitas seperti Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Beberapa universitas lain akan segera menyusul untuk membentuk program AI Talent Factory," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Nezar berharap lulusan program dapat mendalami teknologi digital untuk memperkuat kebutuhan talenta digital kita dan berangkat menyokong pertumbuhan ekonomi digital yang sudah pemerintah proyeksikan akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional hingga 2029 nanti.
Sebelumnya, Nezar pernah menyampaikan bahwa kebutuhan talenta digital Indonesia diproyeksikan mencapai 12 juta orang pada 2030.
Sayangnya, sampai saat ini Indonesia baru memiliki sekitar 9,3 juta talenta yang tersedia atau mengalami defisit sekitar 3 juta talenta digital.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemkomdigi ingin lulusan AI Talent Factory berdaya saing global
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025