Gorontalo, (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, memastikan kualitas pangan, khususnya komoditas beras yang dijual di daerah itu, selalu higienis dan aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala Dinas Pangan Kota Gorontalo, Tommy Jahya mengatakan sebelumnya beredar kabar yang meresahkan warga, bahwa kualitas beras di daerah itu tidak aman untuk konsumsi.
"Setelah mendengar informasi itu, pemerintah langsung membuat tim untuk memastikan kabar bohong tersebut," katanya.
Bahkan ada informasi bahwa beras sudah bercampur dengan bahan kimia berbahaya, sehingga tak layak diperjualbelikan.
Sejumlah pasar swalayan telah dilakukan pengecekan oleh tim tersebut, mereka mengaku tidak menemukan kebenaran dari informasi tersebut.
"Kami memastikan semua beras yang dijual di pasar-pasar tradisional maupun swalayan tetap aman. Informasi itu juga membuat sejumlah pedagang resah, karena dagangannya tidak laku," ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak terpancing informasi tersebut, karena pemerintah telah memastikan beras tersebut tetap higienis.
Tambah Tommy, informasi itu diduga sengaja disebarkan karena harga beras terus naik. Maka ia berasumsi bahwa bulan Ramadhan sengaja dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, agar pedagang merugi.
"Meski informasi itu tidak benar, namun saya meminta warga untuk tetap waspada dengan beras yang tidak higienis," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Kepala Dinas Pangan Kota Gorontalo, Tommy Jahya mengatakan sebelumnya beredar kabar yang meresahkan warga, bahwa kualitas beras di daerah itu tidak aman untuk konsumsi.
"Setelah mendengar informasi itu, pemerintah langsung membuat tim untuk memastikan kabar bohong tersebut," katanya.
Bahkan ada informasi bahwa beras sudah bercampur dengan bahan kimia berbahaya, sehingga tak layak diperjualbelikan.
Sejumlah pasar swalayan telah dilakukan pengecekan oleh tim tersebut, mereka mengaku tidak menemukan kebenaran dari informasi tersebut.
"Kami memastikan semua beras yang dijual di pasar-pasar tradisional maupun swalayan tetap aman. Informasi itu juga membuat sejumlah pedagang resah, karena dagangannya tidak laku," ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak terpancing informasi tersebut, karena pemerintah telah memastikan beras tersebut tetap higienis.
Tambah Tommy, informasi itu diduga sengaja disebarkan karena harga beras terus naik. Maka ia berasumsi bahwa bulan Ramadhan sengaja dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, agar pedagang merugi.
"Meski informasi itu tidak benar, namun saya meminta warga untuk tetap waspada dengan beras yang tidak higienis," tutupnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017