Jakarta, (Antara) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan mengaku setuju terkait rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan program sekolah lima hari dengan delapan jam belajar atau "full day school".

"Kalau saya setuju," ujar Zulkifli.

Kendati demikian, pria yang merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan program yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi tersebut perlu disesuaikan dengan kemampuan  masing-masing sekolah.

"Bagi yang sudah siap, seperti sekolah-sekolah yang ada di kota, saya kira program ini bagus, tapi mungkin kalau yang di desa itu ada kendala teknis. Jadi sebaiknya pelaksanaannya bertahap," jelas Zulkifli.

"Tapi secara umum sekolah delapan jam itu bagus. Sekolah-sekolah internasional juga sudah begitu, sehingga hari Sabtu dan Minggu, pelajar bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain yang produktif," tambah dia.

Mendikbud Muhadjir Effendi berencana mulai menerapkan kebijakan "full day school" ini di tahun ajaran baru pada Juli 2017.

Namun, rencana tersebut kemudian ditentang oleh sejumlah pengelola lembaga pendidikan Islam, dengan alasan bakal mengurangi waktu anak dalam memperdalam ilmu agama, yang biasanya didapatkan pada sore hari, khususnya di pesantren dan madrasah.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017