Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Eko Marsoro mengatakan pada Mei 2017 kegiatan ekspor impor di daerah tersebut nihil.

Ia menjelaskan tidak terdapat kegiatan ekspor pada Bulan Mei 2017 yang melalui Pelabuhan di Gorontalo.

"Pada periode Januari-Mei 2017 tidak terdapat kegiatan ekspor, sementara pada periode Januari-Mei 2016 terdapat ekspor sebesar 1,2 juta dolar AS dengan negara tujuan adalah Tiongkok dan India," katanya di Gorontalo, Selasa.

Secara kumulatif nilai ekspor yang melalui Pelabuhan di Gorontalo Januari-Mei 2017 mengalami penurunan 100 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2016 sebesar 1,2 juta Dolar AS.

Ekspor tersebut berupa bungkil kopra sebesar 1,2 juta Dolar AS, kayu, barang dari kayu 9.872 Dolar AS, serta sabut kelapa 14,3 ribu Dolar AS.

Sementara itu, nilai impor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Bulan Mei 2017 adalah nihil, begitu juga dengan bulan April 2017.

Dari sisi peranan terhadap total nilai impor Januari-Mei 2017, Tiongkok menyumbang peranan terbesar yaitu sebesar 71,83 persen), kemudian Singapura 21,59 persen, dan Republik Korea sebesar 6,58 persen.

Sementara apabila dibandingkan dengan periode Januari-Mei 2016, nilai impor yang melalui Pelabuhan Gorontalo pada periode Januari-Mei 2017 mengalami penurunan sebesar 68,84 persen atau turun dari 12,6 juta menjadi 3,9 juta Dolar AS.

"Selama Mei 2017 tidak ada barang yang diimpor melalui Pelabuhan Gorontalo," ujarnya.

Secara kumulatif nilai impor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Mei 2017 adalah sebesar 3,9 juta Dolar AS.

Jenis impor terdiri dari kelompok bahan bakar mineral, minyak bumi dan hasil penyulingan sebesar 6,58 persen, kelompok bahan kimia organik 21,59 persen, serta kelompok mesin dan peralatan mekanik 71,83 persen.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017